SAMPANG, PEWARTAPOS.COM – 18 Balita mengalami keracunan setelah menyantap makanan tambahan yang disajikan dalam kegiatan Posyandu di Dusun Kolo, Desa Apaan, Kecamatan Pangarengan, Kabupaten Sampang, Madura, Rabu (21/12/2022).
Salah satu orang tua balita, Nur Aini, mengataktan, anaknya yang berusia 3 tahun memakan makanan berupa telur yang dibagikan oleh tenaga kesehatan, sekitar 17.00 WIB. Kemudian sekitar jam 18.00 WIB, anaknya tiba-tiba mengalami lemas, muntah-muntah disertai mencret.
“Kakaknya yang berusia 7 tahun juga mengalami hal serupa karena dia memakan makanan yang diminta dari adiknya,” ujarnya kepada pewartapos.com sambil menjaga anaknya yang terbaring lemas di Puskesmas Pangarengan, Rabu (21/12/2022).
Mengetahui kondisi kedua anaknya seperti itu, Nur Aini segera bergegas membawa ke Puskesmas Pengarengan guna mendapat penanganan medis. Akan tetapi dirinya terkejut, setibanya disana melihat banyak balita mengalami nasib yang sama.
“Untuk kondisi anak saya yang berusia tiga tahun sudah sembuh, tapi kakaknya masih lemas,” terangnya.
Sementara, Kepala Puskesmas Pangarengan, dr. Indah Nur Susanti, saat ditemui membenarkan adanya insiden keracunan yang dialami sejumlah balita di wilayah kerjanya.
Menurutnya, ada 18 balita mengalami keracunan, rata-rata bertempat tinggal di Desa Apaan, kecuali satu balita dari Desa Ragung, Kecamatan Pangarengan, Sampang.
Dari korban keracunan, dua balita diantaranya dirawat di RSUD Sampang lantaran kondisinya cukup parah, sedangkan sisanya dirawat di Puskesmas.
“Sejauh ini, setelah mendapatkan perawatan di Puskesmas, satu balita sudah sembuh dan pulang, untuk lainnya masih dirawat tapi kondisinya sudah membaik,” tuturnya.
Ia menambahkan, pemberian makanan terhadap sejumlah balita di Kecamatan Pangarengan merupakan program Pemberian Diet Khusus untuk balita mengalami gangguan gizi.
“Untuk makanan yang diberikan berupa makanan kudapan, makanan lokal (cemilan), berupa telur puyuh yang dikemas seperti sate, kemudian buah jeruk, dan anggur,” pungkasnya. (rud)