HeadlineOlahraga

500 Pesilat Pelajar Perisai Diri Unjuk Kemampuan di Batu

Kejurnas Antar Pelajar Kelatnas Indonesia Perisai Diri VI

Share Berita:

BATU, PEWARTAPOS.COM – Kota Batu kini menjadi semakin ramai dengan kedatangan wisatawan dari dalam dan luar negeri. Selain itu, kota yang terletak di dataran dengan ketinggian 700-1.700 dpl dan memiliki pemandangan yang indah dengan udara sejuk itu juga menjadi incaran berbagai kegiatan, tak terkecuali Kejuaraan Nasional Antar Pelajar Kelatnas Indonesia Perisai Diri VI, 18-24 Desember 2022 di GOR Gajah Mada.

“Sampai waktu pendaftaran hari ini, sudah masuk 500 atlet yang berasal dari berbagai sekolah, antara lain dari Jakarta, Bogor, Semarang, Bali, Surakarta dan Yogyakarta, saya yakin jumlah tersebut masih akan terus bertambah,” tegas Serli, Panitia Bidang Acara dan Publikasi ketika dihubungi Pewartapos.com, Jumat (9/12/2022).

Menurut anggota Perisai Diri dari Ranting Universitas Negeri Malang itu, kejurnas nanti akan mempertandingkan beberapa nomor sesuai tingkatan sekolah, yakni versi IPSI, versi Perisai Diri dan Kerapian Teknik. “Nanti sesuai dengan tingkat sekolahnya, SD, SMP dan SMA. Sampai saat ini terdaftar 150 sekolah dari berbagai daerah,” katanya.

Tentang pelaksanaan pertandingan menurut perempuan yang kini sudah bekerja di Malang itu, pembukaan akan dilaksanakan 19 Desember 2022, pukul 19.00 WIB. “Tetapi sejak pagi sudah berlangsung pertandingan,” terangnya.

Ketua Umum Kelatnas Indonesia Perisai Diri, Dwi Sutjipto, memberikan contoh tendangan T kepada anak-anak

Sementara Bidang Kepelatihan Pengurus Pusat Kelatnas Indonesia Perisai Diri, Karyono, mengatakan, event seperti ini perlu digelar berkesinambungan agar muncul bibit-bibit pesilat sejak dini. “Ini luar biasa bisa menggelar kejurnas antar pelajar. Kita harapkan kejuaraan ini juga bisa menjadi kebanggaan bagi sekolah yang memiliki unit latihan Perisai Diri. Ada target yang sudah pasti,” papar alumnus arsitek ITS itu.

Sementara tentang dipilihnya Kota Batu sebagai tempat pertandingan, Karyono menyebutkan, kota yang sejak abad ke-10, digunakan sebagai tempat peristirahatan bagi keluarga kerajaan, dan diteruskan ketika pada masa pendudukan Belanda, sangat positif dan kondusif. “Selain GOR Gajah Mada representative, udaranya sejuk, peserta yang datang dari seluruh pelosok Indonesia juga bisa menikmati pariwisata di Kota Batu. “Jangan dikira Kota Batu ini mendapat sebutan Swiss Kecil di Jawa. Saat ini banyak destinasi wisata di sini,” ujarnya tertawa. (joe)


Share Berita:
Tags
Show More

Related Articles

Back to top button
Close
Close