Kemendikbudristek Dukung Pemulihan Learning Loss Dengan Kurikulum Prototipe
BANDAR LAMPUNG, SKO.COM – Pandemi Covid-19 yang hampir 2 tahun melanda Indonesia, tentunya membawa dampak dan perubahan pola kebiasaan yang baru pada berbagai sektor sentral di kehidupan manusia. Salah satu sektor yang terkena dampak besar yakni sektor pendidikan. Bagaimana pembelajaran yang sebelumnya selalu dilakukan secara tatap muka, dengan adanya pandemi ini bergeser menjadi pembelajaran secara daring atau online.
Akibat adanya perubahan pola pembelajaran ini, para peserta didik kehilangan pembelajaran atau biasa disebut learning loss, sebagai akibat dari tidak optimalnya pembelajaran yang dilakukan selama masa pandemic. Hal ini menjadi tugas baru sekaligus berat yang diemban oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Sebagai upaya mengurai masalah tersebut, Kemendikbudristek telah menyiapkan kurikulum prototipe sebagai upaya pemulihan pembelajran untuk mengurangi dampak kehilangan pembelajaran (learning loss).
“Kurikulum Prototipe mendorong pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan siswa, serta memberi ruang lebih luas pada pengembangan karakter dan kompetensi dasar,” ujar Plt. Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Zulfikri Anas dalam Sosialisasi Buku dan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran di Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Bandar Lampung, Kamis (23/12/21).
Kurikulum Prototipe memiliki beberapa karakteristik utama yang mendukung pemulihan pembelajaran, antara lain pengembangan soft skills dan karakter, fokus pada materi esensial, dan fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan murid atau teach at the right level.
Selain itu, kurikulum ini juga diharapkan dapat membantu anak dalam melakukan pengembangan atas potensi dan bakat yang dimilikinya. Kurikulum ini juga dalam rangka melanjutkan arah pengembangan kurikulum sebelumnya yang berorientasi holistic, berbasis kompetensi yang bukan konten, serta dirancang sesuai dengan kebutuhan sekolah dan peserta didik.
Sejalan dengan hal upaya tersebut, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung, Sulpakar memberikan apresiasi terhadap hadirnya Kurikulum Prototipe. Ia menilai bahwa Kurikulum Prototipe dapat mengembangkan potensi anak, dimana anak diberikan pilihan untuk berkembang.
“Lampung mengapresiasi serta siap mendukung pelaksanaan Kurikulum Prototipe. Meskipun Kurikulum Prototipe tidak diwajibkan secara nasional, namun kami akan memetakan sekolah yang siap melaksanakan kurikulum ini. Kami akan memastikan pelaksanaan kurikulum prototipe di kelas 11 dan kelas 12 berjalan dengan baik serta persoalan Data Pokok Pendidikan (DAPODIK) guru akan dikooordinasikan dengan kementerian pengampu,” pungkasnya.