Bupati Banyuwangi Ajak InsanPers Menjadi Rebound Center
BANYUWANMGI,PEWARTAPOS,COM – Dalam rangka memperingati hari Pers Nasional (HPN ) Tahun 2022,SekaligusPelantikan Pengurus PWI Banyuwangi, yang digeber di pendapa Sabha Swagata Blambangan, Sabtu (5/2/2022. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengajak peran serta segenap elemen masyarakat, termasuk kepada insan pers, terus menggaungkan program Kabupaten ujung Timur Pulau Jawa ini.
Bupati Ipuk mengatakan bahwa Banyuwangi Rebound dibuat dalam rangka mendapatkan energi dan motivasi baru setelah selama dua tahun Banyuwangi sangat terdampak pandemi COVID-19 Bupati Ipuk mengatakan bahwa Banyuwangi Rebound dibuat dalam rangka mendapatkan energi dan motivasi baru setelah selama dua tahun Banyuwangi sangat terdampak pandemi COVID-19.
“Dulu ada gerakan “I Love Banyuwangi”, semangat untuk mencintai dan membangun Banyuwangi. Saya yakin, masyarakat Banyuwangi sudah sangat mencintai daerah ini. Namun, saat ini saya ingin kecintaan itu didorong dengan semangat baru agar kita semua bisa bergerak maju dan mencapai target di masa pandemi COVID-19,” bebernya.
Ipuk menjelaskan, arsitektur Banyuwangi Rebound dibangun di atas tiga pilar dan dua fondasi penting. Pilar tersebut meliputi tangguh pandemi, pulihkan ekonomi, dan merajut harmoni. Sedangkan fondasi yang menopangnya adalah pelayanan publik yang ekselen dan partisipasi aktif publik.
“Banyuwangi Rebound adalah gerakan yang menyeluruh. Menjangkau seluruh sektor dan pemangku kepentingan untuk membawa Banyuwangi mampu melakukan rebound,” tegas Ipuk.
Ipuk berharap, seluruh masyarakat terlibat dalam tiga pilar ini. Termasuk PWI Banyuwangi. “Mari bersama-sama membawa Banyuwangi menjadi hebat. Saya mengajak insan pers menjadi rebound center, terlibat untuk menegakkan tiga pilar Banyuwangi Rebound,” tegasnya.
Ketua PWI Jatim Lutfil Hakim mengaku sangat mengapresiasi gerakan Banyuwangi Rebound. “Sangat tepat di situasi semacam ini. Dan insan pers harus turut berperan di dalamnya,” kata Lutfil.
Berkaitan peran PWI, Lutfil menegaskan, dirinya selalu mengatakan kepada anggota PWI di Jatim bahwa kompetensi bukan sekadar kompeten dalam hal ilmu atau teori kejurnalistikan. Namun juga harus kompeten secara etik dan moral. Anggota PWI juga harus kompeten dalam mengambil peran kontrol sosial.
“Selain itu, yang terpenting adalah mengambil peran besar untuk memberikan solusi terhadap persoalan-persoalan bangsa, baik di daerah maupun persoalan Nasional,” bebernya.
Sementara itu, Kapolresta Banyuwangi Kombes Nasrun Pasaribu menjelaskan tugas pokok kepolisian sesuai Undang-Undang (UU) Nomor 2 Tahun 2022 tentang kepolisian, salah satunya dalam hal keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). Menurut Kapolresta Nasrun, sesuai UU tersebut, suatu wilayah harus aman.
“Jika tidak aman, kolaborasi tidak akan berjalan dengan baik. Namun, jika suatu wilayah aman akan menghasilkan investasi yang meningkat, kita bisa menikmati seluruhnya, masyarakat bisa bekerja dengan baik dan tenang,” kata dia.
Dalam acara tersebut hadir Empat narasumber, mereka adalah Bupati Ipuk Fiestiandani, Kapolresta Banyuwangi Kombes Nasrun Pasaribu, Rektor Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi Andang Subahariyanto, dan Ketua PWI Jatim Lutfil Hakim. ( bur )