Uncategorized

One Village One CEO, Konsep Pemprov Jatim Bangun Desa Sejahtera

Share Berita:

MOJOKERTO, PEWARTAPOS.COM – Pembangunan desa menjadi salah satu program utama pemerintah. Melalui format One Village One CEO menjadi salah satu program pembangunan dengan konsep satu desa satu manajer guna membangun desa yang sejahtera.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Khofifah Indar Parawansa dalam pembukaan Diklat Teknis Peningkatan Kapasitas SDM bagi Kepala Desa Pemprov Jatim Gelombang II ( Angkatan III dan IV) pada Selas (15/03/22).

“Alhamdulillah pada pertengahan 2021, Jatim sudah bebas desa tertinggal, yang sekarang menjadi desa berkembang. Bagaimana desa maju, supaya naik kelas jadi desa mandiri. Dari indeks desa membangun yang dikeluarkan Kemendesa Mandiri, di Jatim tertinggi diantara seluruh provinsi di Indonesia,” ujar Gubernur Khofifah di Ballroom Ayola Sunrise Hotel Mojokerto.

Kegiatan Diklat ini dilakukan dengan meningkatkan manajerial skill untuk membangun desa yang sudah berkembang menjadi lebih maju, dan desa yang sudah maju menjadi desa mandiri. Guna mencapai tujuan tersebut, maka komandan desa yang dalam hal ini adalah para kades dari masing-masing desa harus memiliki jiwa entrepreneurship disamping juga jiwa kepemimpinan.

Kegiatan ini dilaksanakan mulai tanggal 14 -18 Maret 2022 dengan peserta yang berasal dari 29 desa dan 1 kota se-Jawa Timur. Dari kegiatan ini diharapkan para komandan desa terus melakukan inovasi dan kreativitas dalam menerima materi dari narasumber dan keaktifan para kepala desa. 

“Kalau dilihat dari prestasi paling tinggi desa mandiri di Indonesia, berarti mereka sudah sangat bagus tapi kita masih punya tantangan-tantangan hari ini,dan yang akan datang juga bisa lebih variatif dan bisa lebih kompleks, oleh karena itu setiap pertemuan selalu ada rekomendasi bagi kebaikan kita bersama” imbuh Guberur.

Dalam kesempatan tersebut hadir pula Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Prov Jatim, Aries Agung Paewai, yang menyampaikan bahwa diklat kali adalah angkatan ketiga dan keempat, yang juga diikuti para kepala desa, yang baru terpilih dan juga sudah melaksanakan tugas, yang akan diberikan pendidikan dan pelatihan.

“Sesuai arahan gubernur inginnya para kepala desa selain inovatif dan kreatif, tapi juga bertanggung jawab terhadap pengelolaan anggaran. Mulai dari awal sampai akhir masa jabatannya betul-betul dapat menjalankan amanah rakyat, dana yang diterima dapat dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat yang ada di wilayahnya,” ungkap Aries.

Kepala BPSDM juga menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi barometer dalam meningkatkan kompetensi Kades. Selain itu, nantinya juga akan ada visitasi dimana para peserta akan bisa langsung melihat bagaimana desa yang mandiri dan produktif terhadap peningkatan PAD yang dilakukan desa tersebut. (*)


Share Berita:
Tags
Show More

Related Articles

Back to top button
Close
Close