Pemprov Jatim Gelar Silaturahmi dan Temu Bisnis OPOP 2022
SURABAYA, PEWARTAPOS.COM – Dalam rangka meningkatkan sinergi antar stakeholder dengan pesantren peserta OPOP Tahun 2022, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur menggelar kegiatan bertajuk Silaturahim dan Temu Bisnis Peserta OPOP Tahun 2022 yang bertempat di Hotel Grand Dafam Signature Surabaya. Kegiatan ini diikuti oleh kurang lebih 260 peserta yang berasal dari seluruh pondok pesanteren peserta OPOP tahun 2022.
Pj. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Jawa Timur, Jumadi menyatakan bahwa kegiatan ini tidak hanya memperkuat silaturahmi namun juga memperkuat jejaring ekonomi antar pesantren.
“ Sebelum adanya ini spasial kita konvensional UKM, tapi sekrag ada konstruksi penting dari OPOP baik itu Santripreneur, Sosiopreneur, dan Pesanterenpreneur. 3 pilar inilah yang kedepannya akan memperkuat, indicator pasti dan ukurannya harus ada, ketimpangan kita juga semakin merendah karena dengan adanya pesantren ini mengisi ruang-ruang kecil yang mungkin dulu tidak terjangkao oleh konstruksi development,” ujar Jumadi pada Rabu (23/03/22).
Jumadi berpesan kepada peserta yang hadir pada kegiatan kali ini untuk memanfaatkan betul momen ini, karena banyak jejaring yang ada disini, dan kedepannya yang paling penting adalah kolaboratif.
“ Hal ini perlu dibangun sehingga jejaring ini akan menghasilkan sesuatu, termasuk infrastruktur yang akan memfasilitasi jejaring itu yang akan menjadi alat atau tools kita untuk bisa merangkai produksi wilayah kita yang sampai saat ini Jawa Timur sudah mencapai 2300-2500T, dimana UMKM berkontribusi sebesar 56-57%, inilah kekuatan kita, daerah Jawa Timur adalah daerah UMKM yang akan semakin kuat jika disentuh dengan OPOP, ini akan menjadi sesuatu kedepannya”, imbuh Jumadi.
Dalam kesempatan tersebut hadir pula Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Wachid Wahyudi sebagai Ketua OPOP Jatim menyampaikan, bahwa Program OPOP Jawa Timur merupakan upaya membangun kemandirian ekonomi pondok pesantren.
“Dalam melaksanakan Pilar 1 Pesantrenpreneur tidak harus Pimpinan Pondok tetapi bisa salah satu warga pesantren yang dapat melaksanakan program OPOP ini. Harapan kita secara bertahap hingga tahun 2024 akan terwujud 1.000 Koppontren Berdaya, para santri. Melaksanakan Pilar 2 – Santripreneur, diharapkan para santri minimal mempunyaisatu produk unggulan, menjadi start up baru dengan dibekali kewirausahaan dan memanfaatkan media sosial untuk pemasaran produk. Selanjutnya melaksanakan Pilar 3 – Sosiopreneur dengan melibatkan kegiatan ekonomi bagi alumni pondok,” tandas Wachid.