Uncategorized

Tingkatkan Kreatifitas dan Inovasi Siswa

Share Berita:

SURABAYA, PEWARTAPOS.COM – Menghadapi perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang terus berkembang, mengharuskan sekolah bekerja ekstra untuk menambah ilmu dan kemampuan siswa siswinya agar tidak ketinggalan dan siap bersaing di jenjang pendidikan lanjutan maupun di masyarakat.

SMP Taruna Jaya 1 Surabaya misalnya, membekali siswa siswinya dengan pelajaran tambahan soal enterpreneurship, diantaranya ilmu budi daya ikan hingga pengolahan sampah. “Kami membuat lima tim di sekolah ini, yakni tim pemelihara ikan, tanaman jamur, tim taman (landscape), tim kebun dan tim pengolah sampah. Hasilnya cukup positif dan lumayan dari segi hasil meski anak-anak ini terjun seminggu sekali,” tegas Endang Winarningsih, S.Pd, Kepala Sekolah SMP Taruna Jaya 1, belum lama ini.

Beruntung SMP swasta yang terletak di Jalan Kedinding Sekolahan Surabaya ini memiliki lahan yang cukup luas, mencapai 1 hektar, sehingga kreatifitas untuk menyalurkan dan membina jiwa entrepreneur siswa siswinya bisa dilakukan dengan baik, meski belum bisa dikatakan maksimal karena berbagai keterbatasan. Seperti membuat kolam lele, nila dan ikan patin yang setiap panen bisa mencapai 1 ton bahkan pernah lebih, begitu juga dengan yang baru saja dibentuk adalah budi daya jamur. “Dengan demikian, siswa siswi kami mempunyai kemampuan lebih, diluar kemampuan dasar sekolah,” ujar alumnus ITS itu.

Selain budi daya ikan lele, nila dan patin, serta budi daya jamur, tim kebun tidak mau kalah dengan menanam tanaman-tanaman produktif seperti semanggi, semangka, hingga pegagan. Hasil dari kebun tersebut sekolah juga memproduksi sabun dari semanggi, minuman dari semangka dan lain-lain. “Di samping itu, keberadaan kebun dan tanaman anak-anak ini membuat sekolahan tampak menjadi asri dan indah. Secara finansial, hasil budi daya tersebut cukup membantu sekolah, terutama untuk menambah insentif bagi pegawai sekolah dari hasil penjualan ikan lele, nila dan patin, juga jamur dan tanaman produktif lainnya. Konsumen utamanya adalah wali murid, itupun sampai menolak-menolak karena kehabisan stok,” ujar ibu tiga orang anak itu.

Inovasi dan kreatifitas ini, menurut Endang yang sudah melanglang buana sebagai pendidik itu, ternyata ada hasil positif lain, yakni anak-anak menjadi kerasan di sekolah dan mampu menghindarkan siswa siswi dari kegiatan dan pergaulan lain yang tidak baik. “Sekarang ini banyak siswa siswi yang enggan pulang meski sudah selesai proses PBM (Proses Belajar Mengajar). Mungkin karena kegiatan ini menarik bagi mereka dari pada di rumah,” kata guru berhijab itu meyakinkan.

Menurut Andriana Prameswari, jebolan Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Surabaya, konsep pendidikan enterpreneurship yang diterapkan SMP Taruna Jaya 1 itu sangat baik, terutama untuk membentuk karakter siswa siswi agar cinta kehidupan dan menjalin kerjasama kelompok. “Mereka akan belajar dengan sendirinya bagaimana bentuk empati dan kasih sayang terhadap sesama makhluk hidup melalui tumbuh-tumbuhan dan hewan tersebut,” katanya.

Disamping itu, kegiatan ekstra kurikuler tersebut sangat baik dan memberikan wadah penyaluran bakat dan minat yang sehat bagi siswa siswinya. “Pantaslah kalau banyak siswa siswi yang betah berlama-lama di sekolah, karena ekspresi jiwanya tersalurkan dalam kegiatan itu. Dan itu, menurut saya, baik dari pada mereka bergaul pada lingkungan yang bisa salah,” ujarnya. (joe)


Share Berita:
Tags
Show More

Related Articles

Back to top button
Close
Close