Mahasiswa Teknik Kimia ITS Teliti Buah Butun Jadi Anestesi Alami Ikan Kerapu
SURABAYA, PEWARTAPOS.COM – Mahasiswa dari Departemen Teknik Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya angkatan 2021 menggagas penelitian dengan menguji efektivitas ekstrak biji buah butun (Barringtonia asiatica) secara kuantitas dan kualitas (uji fitokimia) sebagai Solusi Distribusi Ikan Kerapu Cantang Hidup Segar
Ide penelitian ini diawali dari masih banyaknya nelayan Indonesia yang mempertahankan kesegaran ikan dengan cara pembekuan. Padahal metode tersebut dapat menurunkan mutu ikan baik sexaea fisik, kimiawi maupun biologis. Selain itu, penelitian ini guna mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) dalam hal revitalisasi perikanan, memotong jalur distribusi, dan meningkatkan kualitas ikan.
“Oleh karena itu, diperlukan solusi inovatif untuk mengatasi masalah distribusi perikanan dengan mengoptimalkan potensi sumber daya alam Indonesia, salah satunya anestesi dengan buah butun,” ujar Ramadhita Putra Purnomo, Ketua Tim Penelitian Mahasiswa pada Senin (18/04/22) di Surabaya.
Rama menjelaskan, sifat anastesi tersebut dihasilkan dari kandungan senyawa saponin dalam buah butun. Ekstrak biji buah butun kemudian dilakukan uji fotokimia dengan menambahakan larutan asam klorida dan dilakukan pengocokan selama 10 detik, dan menghasilkan larutan berbuih.
“ Busa dapat terbentuk karena saponin mempunyai sifat dapat menurunkan tegangan permukaan air. Buih di sini dimaksudkan sebagai suatu struktur yang relatif stabil yang terdiri dari kantong udara terbungkus dalam lapisan tipis cairan, sehingga dispersi gas dalam cairan yang distabilkan oleh suatu zat penurun tegangan permukaan, dalam hal ini adalah molekul saponin,” paparnya.
Hasil terbaik adalah pemingsanan ikan dengan konsentrasi 15 mg/L yang dapat digunakan untuk transportasi rantai kering kerapu cantang selama tidak lebih dari 8 jam dengan tingkat kelangsungan hidup 100 persen.
Lebih lanjut Rama memaparkan strategi SDGs yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan tiga unsur tripel helix dan prinsip timbal balik yang meilputi akademisi (perguruan tinggi serta lembaga penelitian dan pengembangan), pemerintah (government), dan para pelaku sektor bisnis.
“Dengan hal tersebut, inovasi anestesi ikan dari ekstrak biji buah butun dapat diimplementasikan secara luas,” pungkas Rama optimistis.(iz)