Kasus Hepatitis Meningkat, Kadinkes Jatim Himbau Masyarakat Budayakan PHBS
SURABAYA, PEWARTAPOS.COM – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Dr. Erwin Astha Triyono, dr., Sp. PD., KPTI menghimbau masyarakat untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) seiring dengan meningkatknya kasus dugaan Hepatitis dengan sebab yang belum diketahui akhir-akhir ini.
Kadinkes menjelaskan, himbauan ini untuk mencegah dan mengendalikan penularan hepatitis akut di masyarakat, sekaligus menghimbau masyarakat khususnya orang tua dan anak anak untuk lebih hati-hati namun tetap tenang dan tidak panik.
“ Lakukan upaya pencegahan dengan PHBS seperti sering mencuci tangan pakai sabun, meminum air bersih yang matang, memastikan makanan dalam keadaan bersih dan matang penuh, menggunakan alat makan sendiri, memakai masker, menjaga jarak serta menghindari kontak dengan orang sakit. Selain itu, untuk sementara agar tidak berenang dulu di kolam renang umum, tidak bermain di playground, serta hindari menyentuh hand railing, knop pintu, dinding, dll yang sering dipegang orang,” himbau Dr. Erwin dalam siaran persnya, pada Kamis (05/05/22).
Dalam siaran persnya Dr. Erwin juga menjelaskan beberapa gejala klinis yang ditemukan pada pasien pengidap hepatitis akut. Diantaranya adalah gelaja gastrointestinal seperti nyeri perut, diare, muntah-muntah, peningkatan enzim hati.
“ Namun pada sebagian besar kasus tidak ditemukan adanya gejala demam. Jika menemui gejala seperti tersebut utamanya pada anaanak segera perikasakan ke fasilitas kesehatan terdekat agar segera bisa diobservasi dan dilakukan tindakan,” paparnya.
Sebagai informasi, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan secara resmi Kejadian Luar Biasa (KLB) kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (penyebabnya) pada tanggal 15 April 2022, jumlah laporan dari berbagai negara terus bertambah. Dan per 21 April 2022, telah tercatat 169 kasus yang dilaporkan di 12 negara. Dengan kasus terbanyak ditemukan di Inggir sebanyak 114 orang dan di Spanyol 13 orang.
Melihat kondisi tersebut, Kementerian Kesehatan meningkatkan kewaspadaan terhadap KLB Hepatitis Akut dengan mengeluarkan Surat Edaran Nomor HK.02.02/C/2515/2022 tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology) tertanggal 27 April 2022.
Kewaspadaan tersebut meningkat setelah tiga pasien anak yang dirawat di RSUPN Dr. Ciptomangunkusumo Jakarta dengan dugaan Hepatitis Akut yang belum diketahui penyebabnya meninggal dunia, dalam kurun waktu yang berbeda dengan rentang dua minggu terakhir hingga 30 April 2022.
Untuk mengantisipasi kejadian tersebut di Jawa Timur, Dinkes Jatim telah melakukan koordinasi dengan Kabupaten/Kota dan jejaring Dinas Kesehatan, rumah sakit dan puskesmas serta membangun dan memperkuat jejaring kerja surveilans dengan lintas program dan sektor (sektor (info IDAI dan PPHI, Patelki/Lab).
“ Untuk seluruh faskes pelayan di Jatim, dimohon siap dan sigap menangani pasien serta segera melakukan laporan ke Dirjen P2P Kemenkes RI melalui Dinkes Jatim, jika menemukan kasus sesuai dengan gejala dan tidak diketahui penyebabnya untuk dilakukan penyelidikan epidemiologi secara lebih lanjut, Kita juga akan terus melakukan promosi kesehatan melalui KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) kepada masyarakat agar masyarakat dapat memahami gejala penyakit ini,“ pungkasnya.(iz)