Uncategorized

Pemkab Lamongan Lakukan Gardal Hama Padi dengan Teknologi Drone

Share Berita:

LAMONGAN, PEWARTAPOS.COM – Kabupaten Lamongan dinobatkan menjadi lumbung pangan produksi padi nomor 1 di Provinsi Jawa Timur. Guna mendukung dan memperkuat produksi padinya, Pemerintah Kabupaten Lamongan membuat gerakan pengendalian (Gerdal) hama dengan melibatkan kemajuan teknologi drone.

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menuturkan, program pengendalian hama dengan menggunakan drone ini dilakukan pada 10 hektar lahan persawahan yang terletak di Desa Blawirejo Kecamatan Kedungpring.

“Ini akan menjadi prioritas, kami akan menambah jumlah lahan yang akan dilakukan gerdal. Karena penyakit blas bisa dikatakan penyakit yang berbahaya jika tidak segera dilakukan penanganan,” ujar Pak Yes, sapaan Bupati Lamongan pada Kamis (02/05/22).

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Lamongan, Sukriyah, yang juga hadir pada kesempatan itu menuturkan, gerdal penyakit blas dengan menggunakan drone ini sudah dilakukan sejak Rabu (01/06/22) kemarin, dan akan terus dilakukan pada keseluruhan lahan sawah di Kecamatan Kedungpring.

“ Lamongan tergolong kawasan yang kronis endemis, terlebih penyakit blas merupakan penyakit yang disebabkan oleh jamur pylicularia grisea. Jamur ini dapat menginfeksi pada semua fase pertumbuhan tanaman padi, mulai dari fase pembibitan sampai pada fase generatif. Tanaman yang terserang penyakit blas memiliki ciri bercak coklat berbentuk belah ketupat pada daun tanaman padi,” papar Sukriyah.

Memasuki era baru yang penuh dengan kemajuan teknologi, Kadin menegaskan bahwa pihaknya sebagai pemerhati dan pelaku bidang pertanian harus turut serta menerapkan, hal tersebut sebagai mengikuti revolusi perkembangan pertanian, dari situ kita dapat membedakan bertani dalam setiap kurun waktu.

Kadin Sukriyah optimis penggunaan drone dalam pengendalian penyakit blas ini akan lebih efektif dan juga waktu pengerjaan kegiatan bertani jauh lebih cepat.

“ Dengan drone untuk menyebarkan pestisida untuk penyakit blas hanya membutuhkan waktu 15 menit pada lahan 1 Hektar. Begitupun dengan banyaknya pestisida atau biayanya, yang biasanya secara manual menghabiskan 40 Liter untuk 1 Hektar, dengan teknologi ini hanya menghabiskan 10 Liter pestisida,” imbuhnya.(iz)


Share Berita:
Tags
Show More

Related Articles

Back to top button
Close
Close