Hari Batik Nasional, Pengrajin Pamekasan Minta Perhatian Pemkab
PAMEKASAN, PEWARTAPOS.COMĀ – Di hari Batik Nasional seorang pengrajin batik di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur meminta perhatian pemerintah setempat. Permintaan itu berdasarkan daya jual beli batik lokal di kabupaten Pamekasan dari hari ke hari mengalami sepi pembeli.
Pengrajin Batik Tulis Pamekasan, Fathor Rahman mengatakan, saat ini, batik lokal hasil dari jeripayahnya sulit untuk dipasarkan, apalagi untuk mendapatkan untung.
“Selama Pandemi Covid-19 ini batik lokal mengalami sepi pembeli mas, tapi bukan hanya itu, pada dasarnya sebelum adanya Covid-19 ini batik lokal memang sepi permintaan,” kata Fathor Rahman, Jum’at (2/10/2020).
Menurutnya, pemerintah sebagai pemegang kebijakan seharusnya lebih memperhatikan batik hasil karya warga Pamekasan. Tapi, sampai saat ini belum terlihat tampak.
“Supaya menonjol kedepannya, para pengrajin batik itu tidak mengeluh dan tidak resah,” papar alumni aktivis PMII IAIN Madura itu.
Lebih jauh, alumni Fakultas Tarbiyah IAIN Madura ini berharap, batik lokal kedepan itu lebih diperhatikan, bukan hanya membrending mobil dinas saja.
“Karena batik lokal itu menjadi bagian dari faktor sejarah untuk diperhatikan oleh Pemerintah Kabupaten Pamekasan,” tutupnya. (did).