Peringati Tahun Besar Islam 1 Muharam, Begini Pesan Ketua PCNU Trenggalek
TRENGGALEK, PEWARTAPOS.COM – Pasca tiga tahun mengalami masa pandemi Covid-19, kini peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharam atau penanggalan Jawa disebut 1 Suro juga akan berlangsung secara sederhana di lingkungan warga nahdhiyin Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.
M Fatkhulloh, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Trenggalek, menerangkan merupakan momen penting bagi warga Muslim di dunia, tak terkecuali Trenggalek.
“Tahun Baru Islam menjadi penanda peristiwa penting hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah pada 622 M silam.
“Ini momentum kebangkitan Islam,” ucapnya saat wawancara di rumah kediamannya, Pondok Pesantren Bumi Hidayah, Desa Kedunglurah, Kecamatan Pogalan, Sabtu (30/7/2022).
Sedangkan Tahun Baru Islam atau masuknya bulan muharam itu sendiri adalah bulan yg sangat istimewa bisa disebut juga sebagai Sahrulloh atau bulannya Alloh SWT.
“Yaitu waktu untuk tafakkur atau merenung dan intropeksi diri menuju hidup yang lebih baik,” tambahnya.
Pria yang juga pengasuh ponpes ini berpesan agar warga NU memperbanyak dzikir serta mendekatkan diri kepada Alloh SWT.
“Lebih bagus bila dibarengi dengan berpuasa sunnah,”pintanya.
Selain itu, M Fatkhulloh biasa akrab disapa Gus Loh ini memeberkan jika salah satu nikmat dari Alloh SWT terbesar untuk ummat manusia adalah waktu.
“Dengan terus bergantinya waktu dan bergantinya zaman kita masih diberi kesempatan untuk terus memperbaiki diri menjadi lebih baik,” tuturnya.
Lebih baik yang dimaksud masih kata Dia, dihadapan Alloh SWT atau indalloh dan ‘indannas, yang berhubungan dengan sesama manusia.
Gus Loh juga berpesan untuk seluruh ummat muslim khususnya warga NU Trenggalek agar meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
“Monggo ( silahkan) kita sama – sama belajar bersama untuk meningkatkan ibadah kita kepada Alloh dengan selalu menciptakan suasana damai dan tentram di Trenggalek,”harapnya.
Semoga Trenggalek, lanjut Dia ke depan semakin baik dan maju dari sektor kesehatan, pendidikan, sosial, ekonomi, pembangunannya.
“Bangsa kita jangan sampai terpecah belah dengan adanya ideologi – ideologi yang dapat merusak moral umat,” pungkasnya. (len/ham)