FKDT Trenggalek Ajak Warga Kuatkan Akhlaqul Karimah Memasuki Tahun Baru 1444 Hijriyah
TRENGALEK, PEWARTAPOS.COM – Peringatan tahun baru 1444 Hijriyah kali ini, kami mengajak kepada seluruh masyarakat bangsa Indonesia wabil khusus Kabupaten Trenggalek Jawa Timur, utamanya warga Nahdliyin untuk selalu mendasarkan seluruh perilaku kehidupan berbangsa dan bernegara ini dengan ilmu pengetahuan dan ilmu agama serta akhlakul karimah.
Hal ini disampaikan Gus Ali Mukhtar, Ketua Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Kabupaten Trenggalek menanggapi datangnya peringatan 1 Muharam 1444 Hijriyah atau bertepatan 30 Juli Tahun 2022.
“Bangsa yang kuat, bangsa hebat tidaklah mampu hanya dengan mengandalkan kekuatan materi dan kekuasaan saja,” tegas kyai muda yang kini mempimpin Pondok Pesantren Darul Muttaqin Desa Jatiprahu Kecamatan Karangan.
Tetapi keberhasilan sebuah bangsa yg besar, masih dilanjutkan Gus Ali, hanya akan bisa kuat dan hebat apabila di bangun dengan ilmu pengetahuan , ilmu agama dan akhlak yang berbudaya.
“Maka dari itu mari kita perkuat pendidikan kita melalui pendidikan Madrasah Diniyah (Madin) khususnya melalui pendidikan pesantren kita dan lain sebagainya sebagai penopang utama untuk membangun karakter bangsa kita ini yakni bangsa yg berakhlaqul karimah,” lanjutnya.
Jika semua warga negara khususnya NU mampu mendudukkan pemikiran tersebut menjadi sebuah landasan hidup, maka ke depan , yakin mampu Indonesia tercipta manusia yang benar benar MUTAMADDIN
“Artinya dari semua itu adalah saat kita berpolitik, berbisnis dan apa saja, tetap didasari dengan ilmu dan Akhlakul karimah, akhlak yang berbudaya dan berperadaban,” tandasnya.
Ditambahkan Gus Ali Tahun Baru Hijriyah sebagai tahun Islam yang melambangkan hijrahnya Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya secara fisik dari Makkah ke kota Yastrib (Madinah).
“Hijrah itu bermakna perpindahan dari peradaban Jahiliyah ke Madaniyah. Dari yang tadinya jahiliyah, biadab, pindah ke kota Yastrib/Madinah,” tambahnya.
Setelah Nabi Muhammad SAW pindah ke kota Yatsrib menjumpai masyarakat yang saat itu pluralisme seperti ada yang muslim pendatang, muslim pribumi, dan non-muslim yang terdiri dari tiga suku Yahudi, Bani Khuraizhah, Bani Qainuqah dan Bani Nazhir, semuanya mencanangkan sebuah masyarakat Mutamaddin.
“Masyarakat yang menjunjung tinggi kebersamaan, kesetaraan, hukum, hak asasi manusia dan keadilan,” jelasnya.
Maka dari sekali lagi harapan dan hikmah menyambut 1 Muharam ini mari kita bangun bangsa ini dengan ilmu pengetahuan,ilmu agama dan ahlaqul karimah sesuai cita-cita Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Saling introspeksi diri, mawas diri dan rendah diri,” pungkasnya. (len/ham)