SUMENEP, PEWARTAPOS.COM – Cuaca ekstrim sering kali mengakibatkan malapetaka. Buktinya, sebuah perahu yang membawa 4 orang nelayan di perairan laut Desa Panaongan, Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, terbalik dihantam ombak.
Sontak, 4 nelayan tersebut ikut terpental dari perahu. Akibatnya, 1 nelayan tak tertolong dan meninggal dunia.
Keempat nelayan tersebut yakni, Misnaye alias Enik (52), Khairul Rahman (21), Bahratun (30) dan Taufik Rahman (30). Keempat nelayan tersebut merupakan warga Dusun Gelaman, Desa Panaongan, Kecamatan Pasongsongan.
Menurut keterangan Kasi Humas Polres Sumenep AKP Widiarti, kejadian itu bermula saat Masniye bersama keempat rekannya melaut untuk menangkap ikan menggunakan perahu.
“Kemudian empat nelayan tersebut berhenti di tengah laut tempat menjaring ikan,” tuturnya, Minggu (21/8/22).
Setelah dirasa cukup dalam menjaring ikan, sambung Widi, maka keempat nelayan tersebut kemudian kembali menuju daratan.
Namun tak disangka, setelah keempat nelayan tersebut hampir sampai di bibir pantai, tiba tiba datang gelombang ombak besar dan menghantam perahu keempat nelayan tersebut.
“Akibatnya, perahu tersebut terbalik dan terbentur karang sehingga mengakibatkan keempat orang tersebut terlempar dari perahu,” katanya.
Saat terlempar ke laut, Bahratun dan Taufikrahman berpegangan ke perahu yang telah terbalik. Sedangkan Misnaye alias Enik berusaha menolong rekannya Khairul Rahman yang tidak bisa berenang.
“Enik memegang rekannya yang tak bisa berenang itu kurang lebih 30 menit,” ujar Widi.
Tak lama kemudian, para nelayan yang ada di sekitar tempat kejadian seketika langsung berenang ke tengah laut guna menolong empat nelayan yang sedang berada di tengah laut.
Nelayan yang melihat kejadian tersebut membantu Misnaye dan Khairul dengan meranggkul keduanya menuju pinggir pantai.
“Kemudian keempat nelayan tersebut langsung dibawa ke Puskesmas Pasongsongan,” ujarnya.
Setelah dilakukan pemeriksaan oleh tenaga medis, seorang nelayan yang bernama Masniye alias Enik dinyatakan meninggal dunia.
Kemudian, korban dibawa pulang oleh keluarga ditemani pihak Kepala Desa setempat dengan menggunakan ambulans untuk dibumikan. (han)