Festival Mangrove, Gubernur Khofifah Ajak Sedekah Oksigen
PASURUAN, PEWARTAPOS.COM – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parwansa membuka Festival Magrove untuk pertama kalinya di Jawa Timur, festival ini digelar di Wisata Magrove di Desa Panunggal Kecamatan Nguling Kabupaten Pasuruan, Selasa (30/8/2022).
Dalam acara tersebut hadir beberapa kepala daerah di Jatim. Diantaranya Bupati Jombang, Bupati Ponorogo, Malang, Pamekasan, Bupati Pasuruan dan lainnya.
Dari pantauan di lapangan, Khofifah datang dengan agenda mulai dari penanaman bibit mangrove, pemberian penghargaan bagi para juara lomba, penyerahan penghargaan bagi Bupati/Walikota yang memberikan sumbangsih pada pelestarian mangrove di Jatim hingga pelepasan burung dan ikan ke lepas pantai.
Dalam sambutannya, Khofifah mengajak seluruh masyarakat untuk bersedekah oksigen. Caranya adalah dengan menanam tanaman apa saja di sekitar tempat tinggal masing-masing. Sedangkan mangrove sendiri terbukti mampu memproduksi oksigen lima kali lipat dari pohon di daratan.
“Mari bersedekah oksigen. Kita tanam apa saja di sekitar tempat tinggal kita. Contohnya mangrove yang terbukti bisa memproduksi oksigen sampai lima kali lipat dari pohon di daratan,” katanya.
Pemprov Jatim sendiri menurut Khofifah berterima kasih kepada Yayasan Gajah Sumatera yang akan membantu proyek penanaman mangrove hingga 20 tahun ke depan.
Selain itu, Khofifah juga mengapresiasi para penyelamat lingkungan seperti Mukarrim yang terus berkomitmen dalam menjaga kelestarian mangrove di sepanjang Pantai Penunggul.
“Bersama tokoh seperti Pak Mukarrim, kita belajar untuk menjaga lingkungan untuk keberlangsungan anak cucu kita kelak. Kita bertemu dengan sosok-sosok yang sangat cinta akan Lingkungan dan mengabdikan hidupnya untuk konservasi,” ucapnya.
Di sisi lain, Bupati Pasuruan, Dr HM Irsyad Yusuf SE MMA menegaskan, Kabupaten Pasuruan memiliki garis pantai sepanjang 48 kilometer.
Untuk menjaga kelestarian di sekitar lepas pantai, banyak program penanaman mangrove yang sudah dilakukan bersama dengan banyak pihak. Seperti TNI POLRI, perusahaan melalui CSR nya, pegiat lingkungan, Pramuka, tokoh masyarakat, LSM, hingga elemen masyarakat lain yang mendukung konservasi lingkungan.
Selain itu, untuk mendukung geliat perekenomian warga, Pemkab Pasuruan mempersilahkan BUMDES untuk mengelola tempat wisata yang ramah lingkungan serta menjual makanan minuman dari produk sekitar.
“Mulai dari keripik, kerupuk, cemilan sampai produk batik dan lain sebagainya yang bahannya berasal dari sekitar. Contohnya mangrove yang bisa dijadikan sirup, keripik bahkan sampai motif batik. Salah satunya ada Cafe Laut Semare,” ujarnya. (*)