Presiden EAROPH, Emil Dardak Perkenalkan Jatim Fair ke Mancanegara
SURABAYA, PEWARTAPOS.COM – Presiden Eastern Regional Organization for Planning and Human Settlements (EAROPH) yang juga Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengajak Mantan Presiden EAROPH Yolanda Reyes melihat pameran kerajihan hasil tangan UMKM Provinsi Jawa Timur pada Jum’at (07/10/22) dalam gelaran Jatim Fair di Grand City Mall Surabaya.
Wagub Emil juga mengajak serta delegasi beberapa negara Asia untuk melihat beberapa stand yang ada. Beberapa delegasi Nampak kagum dengan motif batik asil Jawa Timur. Kedatangan para delegasi dari beberapa negara Asia dan Australia itu untuk mengunjungi Kota Surabaya yang ditunjuk menjadi tuan rumah EAROPH pada 5-7 Oktober 2022.
“Mereka kagum dengan motif batik Jatim. Bahkan nantinya mereka akan memperkenalkan batik-batik ke masing-masing negaranya,” ujar Wagub Emil.
Selain menghadiri EAROPH, mereka juga menghadiri satu rangkaian agenda yakni adalah diskusi ASEAN Mayor Forum yang akan menghadirkan para kepala daerah dari negara-negara ASEAN di Asia Tenggara. Dalam kongres tersebut juga menghadirkan berbagai pakar dan praktisi bidang perencanaan dan permukiman dari negara-negara Asia dan Australia.
Lebih lanjut, Wagub Emil mengucapkan terima rumah kasih kepada seluruh delegasi EAROPH dari berbagai negara yang sudah berkunjung ke Surabaya. Selain itu, secara khusus dirinya juga mengapresiasi kinerja para Liaison officer (LO) yang mendampingi para delegasi dengan baik.
“Saya berterima kasih kepada seluruh delegasi dari beberapa negara, terutama para LO yang dilakukan anak-anak muda. Para LO tadi juga membantu menawarkan produk yang dijual pelaku UMKM dan beberapa tamu membeli dengan uang dollar,” imbuhnya.
Emil optimis dengan adanya kegiatan Jatim Fair semakin menumbuhkan perekonomian masyarakat, utamanya pasca pandemi Covid-19. Upaya ini bisa menjadi kesempatan yang baik untuk memperkenalkan produk dan potensi ekonomi yang ada di Jatim.
Dalam kesempatan yang sama, Mantan Presiden EAROPH Yolanda Reyes memuji gelaran Jatim Fair di Surabaya. Menurutnya, acara tersebut sangat memukau karena ajang ini bisa mempromosikan produk khas Jatim dan membuatnya dikenali.
“Saya mencoba mencari perbedaan dari karya-karya yang ada di sini dengan kerajinan dari Filipina, karena Filipina dan Indonesia ini punya banyak kemiripan. Mulai dari bahan dan yang digunakan bahkan bentuk kerajinannya,” ungkap Yolanda.
Yolanda menegaskan bahwa batik Indonesis memiliki keistimewaan yang tidak bisa ditemui di batik Filipina yakni kekhasan desainnya.
“Saya lihat banyak desain pakaiannya sangat memukau. Kami juga punya Batik di Filipina, tapi desain batik Indonesia ini semuanya sangat khas,” pungkasnya.(iz)