BOJONEGORO, PEWARTAPOS.COM – Sejarah mencatat banyaknya penemuan-penemuan yang dianggap ‘gila’. Meski akhirnya masyarakat menyesal dengan temuan sang ilmuwan. Hal itu juga dirasakan Fatkul Ilma, pemuda asal Desa Bendo, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, sempat dianggap gila saat melakukan penelitian inovasi teknologi berbagai bidang.
Salah satu karya Fatkul Ilma yang cukup menonjol adalah kemampuannya menciptakan Robot Bobota, sebuah robot pelayan publik. Robot Bobota ini merupakan singkatan dari Robot Bojonegoro Tangguh.
Dalam prosesnya, pemuda usia 25 tahun ini mengaku perjuangan yang dirasakannya sangat luar biasa. “Mulai dari seorang yang dianggap gila dan ditertawakan banyak orang, hingga menghasilkan sebuah karya luar biasa dan diapresiasi banyak pihak. Selain itu juga berani maju mengikuti ajang Pemuda Pelopor sampai ke tingkat nasional yang tentunya proses panjang yang luar biasa,” tuturnya, Senin (10/10/2022).
Selain Robot Bobota, Fatkul Ilma juga menciptakan Perahu Pintar, Pesawat Vtol atau Vertical Take-Off Landing), serta Smart Farming. Untuk Smart Farming, Ilma, sapaan akrabnya, menjelaskan konsepnya satu kali setting untuk selamanya. Artinya, bisa untuk panen berkali-kali dengan sistem greenhouse. Sementara, untuk cara kerja Smart Farming melalui sistem irigasi tetes dan spray embun.
Berkat kemampuannya melakukan inovasi teknologi berbagai bidang itu, Fatkul Ilma meraih Juara 2 Pemuda Pelopor Nasional tahun 2022.
Inovasi teknologi yang dilakukan mulai dari teknologi bidang pertanian hingga pelayanan publik. Gebrakannya tersebut melampaui rata-rata anak muda di lingkungannya.
“Kalau untuk Robot Bobota mungkin sudah banyak yang tahu fitur dan kegunaannya. Mulai dari pendeteksi masker, patroli dan masih banyak fungsi lainnya. Cara kerjanya hampir sama dengan scan barcode, tapi bukan barcode yang dipindai, melainkan wajah yang tidak bermasker,” jelas pemuda yang juga pernah menyabet Juara 1 Pemuda Pelopor Tingkat Provinsi Jawa Timur di 2022 ini.
Pemuda Pelopor di bidang inovasi teknologi ini menjelaskan, proses keikutsertaannya mulai dari 2021 dan puncaknya secara nasional berlangsung, Jumat 7 Oktober 2022 lalu. Ilma berpesan, para pemuda jangan berhenti berkarya. Kembangkan potensi diri menurut kemauan dan keahlian.
“Untuk para pengurus daerah, ayo, perhatikan dan dukung para pemuda-pemuda yang berprestasi. Banyak potensi pemuda yang perlu diperhatikan dan perlu untuk ditunjukkan kepada daerah lain,” seru Ilma yang juga sebagai penggagas Gubuk Edukasi ini.
Sementara itu, Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Bojonegoro Amir Syahid menjelaskan, rangkaian kegiatan ini adalah seleksi pemuda pelopor tingkat kabupaten melalui program peningkatan kualitas daya saing kepemudaan. Lalu maju ke tingkat provinsi hingga ke nasional mewakili Jawa Timur.
Bidikan program Pemuda Pelopor ini, lanjut Amir adalah mendorong para generasi muda memiliki jiwa kepeloporan kepada lingkungannya dan masyarakat.
“Tiap tahun Dinpora menggelar ajang ini. Tahun lalu bidang pangan juga dari Bojonegoro juara 2 Nasional,” ujarnya.
Maksud dan tujuan kegiatan ini, lanjut Amir, untuk memberi motivasi kepada pemuda-pemuda Bojonegoro untuk terus berkarya di bidang apapun. Sebab, pemuda adalah pelopor agen perubahan. (yus)