Pesta Rakyat Mantan Walikota Blitar Diduga Dijegal, Semula di Pendopo RHN Mendadak Dipindah
BLITAR, PEWARTAPOS.COM – Gelaran acara pesta rakyat oleh mantan Walikota Blitar Samanhudi Anwar diduga dijegal, hingga semula direncanakan di Pendopo Ronggo Hadi Negoro (RHN) mendadak dipindahkan ke rumah pribadinya Jl. Kelud, Kota Blitar.
Pesta rakyat yang rencananya digelar bersamaan dengan hari ulang tahun mantan Walikota Blitar, Samanhudi Anwar pada, Kamis(20/10/2022) malam kemarin mendadak dipindah lokasinya. Semula akan digelar di Pendopo RHN utara Alun-alun Kota Blitar, namun akhirnya digelar di rumah pribadi Samanhudi di Jl. Kelud, Kota Blitar.
Akibat pemindahan mendadak ini, puluhan warga yang mendengar kabar akan digelarnya pesta rakyat di Pendopo RHN terlanjur berdatangan sejak jam 19.00 Wib. Dengan enaiki sepeda motor para warga tampak kecewa, ketika diberitahu oleh panitia dari relawan Samanhudi Anwar kalau acara acara dipindahkan ke rumah Jl. Kelud, Kota Blitar.
“Kenapa kok acara di pendopo dipindahkan mendadak ? Padahal kami sudah datang ramai-ramai,” ujar Dito yang mengaku relawan Pemuda Dimoro.
Sedangkan dari pihak panitia yang terlihat berjaga-jaga menghalau warga yang terlanjur datang ke Pendopo RHN, ketika ditanya alasan mengapa loksi acara pesta rakyat mendadak dipindahkan. “Pemindahan mendadak ini infonya ada oknum pihak-pihak tertentu yang tidak berkenan, acara ini digelar di pendopo. Untuk pastinya silahkan langsung konfirmasi ke Pak Samanhudi di rumah Jl. Kelud,” jawan relawan Samanhudi, Triman Sugianto.
Beberapa orang panitia terlihat berjaga di depan gerbang Pendopo RHN, mengantisipasi adanya salah paham antara warga yang terlanjur datang dengan Sat Pol PP yang berjaga di Pendopo RHN.
Acara yang diinisiasi oleh Wakil Bupati Blitar, Rahmat Santoso ini selain tasyakuran ulang tahun Samanhudi Anwar juga doa bersama untuk warga Kabupaten Blitar di wilayah selatan yang tertimpa musibah banjir bandang.
Dari pantauan di lokasi acara rumah pribadi Samanhudi yang sekaligus markas ormas Kawulo Alit, tampak ratusan warga dari berbagai kelompok masyarakat hadir. Mulai tokoh agama, tokoh masyarakat, sahabat, relawan hingga massa loyalis Samanhudi. Disana sediakan hidangan makanan dan minuman, dari beberapa PKL yang sengaja didatangkan.
Disela-sela acara usai potong tumpeng dan doa bersama, Wabup Blitar Rahmat Santoso ketika dikonfirmasi mengenai pemindahan mendadak lokasi acara mengaku sebenarnya pendopo itu kan rumah rakyat siapapun boleh datang. “Soal pemindahan lokasi saya tidak bisa komentar, karena saya sudah menyiapkan semuanya,” ungkapnya.
Soal acara yang digelar atas inisiasi Wabup Rahmat orang nomor dua di Kabupaten Blitar tersebut membenarkan, karena sebagai sahabat ingin memberikan apresiasi atas apa yang sudah dilakukan untuk warga Kota Blitar selama terpilih menjadi Walikota Blitar 2 periode 2010-2015 dan 2015-2020. “Selamat hari lahir untuk Pak Samanhudi, karena beliau juga mentor politik yang ngajari saya bagaimana berpolitik untuk kepentingan rakyat,” pungkasnya.
Sementara Samanhudi sendiri ketika dikonfirmasi wartawan pemindahan lokasi acara ini apakah ada upaya penjegalan atau didzolimi untuk kedua kalinya, mantan Ketua DPRD Kota Blitar tersebut hanya tertawa. “Silahkan biar rakyat yang mengartikan, karena saya memang politisi orang politik. Karena pendopo itu kan rumah rakyat siapa pun boleh datang, seperti rumah dinas Walikota yang dulu pernah saya tempati,” tutur Samanhudi.
Samanhudi juga menyesalkan kenapa masih ada praktik-praktik seperti jaman orde baru dulu, rakyat yang ingin menggelar acara dilarang-larang. Padahal dalam acara ini juga menggelar doa bersama, untuk warga Kabupaten Blitar selatan yang tertimp bencana banjir. “Saya taat aturan, tidak mungkin kurang sehari mengurus ijin. Karena rencananya yang akan datang tidak hanya warga Blitar tapi anggota Kawulo Alit dari Tulungagung dan Kediri jumlahnya bisa mencapai 6.000 an,” tegasnya.(rls)