JAKARTA, PEWARTAPOS.COM – Kementerian Agama (Kemenag) menerima BWI Awards 2022 dalam kategori “Mitra Wakaf Aparatur Sipil Negara (ASN) Terbaik”, Rabu (7/12/2022). Prestasi tersebut diraih karena kementerian bermotto Ikhlas Beramal ini berhasil menggerakkan wakaf ASN Kemenag hingga mencapai 4,6 miliar rupiah.
“Kita buktikan, tahun 2023 kita bisa melahirkan lebih banyak lagi orang-orang yang dermawan. Saya yakin akan terbukti,” ungkap Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI), Muhammad Nuh, dalam pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) BWI di Jakarta, Rabu (7/12/2022).
Mantan Rektor ITS itu berharap penghargaan tersebut bisa menjadi dorongan dan motivasi bagi ASN instansi lain untuk berwakaf sehingga nilai Index Wakaf Nasional bisa naik tahun 2023 mendatang.
Sementara dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Agama (Wamenag), Zainut Tauhid Sa’adi, menjelaskan, Kementerian Agama telah menjalin kerjasama dengan Kementerian ATR/BPN dilebih 400 kabupaten/kota dalam percepatan sertifikasi tanah wakaf.
Wamenag menuturkan, hingga November 2022, sebanyak 18.808 sertifikat tanah wakaf sudah diterbitkan. Setelah sebelumnya di tahun 2021 diterbitkan sebanyak 25.000 sertifikat. “Ini adalah bukti keseriusan Kementerian Agama dalam memfasilitasi publik untuk mengakses perwakafan kita,” terang Wamenag.
Wamenag juga menyampaikan pesan kepada BWI untuk terus berkoordinasi dan bersinergi dengan Kementerian Agama di berbagai level. “Kami berharap Rakornas BWI 2022 ini dapat menghasilkan keputusan-keputusan strategis yang akan memperkuat sinergi kita, serta semakin meneguhkan visi wakaf dan perannya dalam pembangunan nasional,” ujarnya.
Sedang dalam Rakornas bertema “Percepatan Ekosistem Perwakafan dan Profesionalisme Nazhir” ini, Ketua BWI, Muhammad Nuh, menyampaikan rencana untuk mengadakan sertifikasi terhadap profesi Nazhir Wakaf.
“Sekarang, Nazhir kita buat sertifikasi, sehingga bisa melahirkan para Nazhir yang profesional dan diuji kompetensinya. Selama ini cenderung Nadzir itu adalah orang yang ikhlas, jujur, itu iya. Tetapi harus ditambah kompetensi kemampuan mengelola aset,” terang M Nuh. (Kemenag RI)