HeadlineOlahraga

Demi Persiapan Piala Dunia U-20, Pemerintah Lanjutkan Kompetisi Liga 1

Share Berita:

JAKARTA, PEWARTAPOS.COM – Kompetisi Liga 1 akhirnya dilanjutkan kembali setelah sempat dihentikan akibat peristiwa Tragedi Kanjuruhan yang menelan korban 134 jiwa, Sabtu (1/10/2022). Pemerintah mengambil keputusan melanjutkan kompetisi meski keputusan hukum tragedi Kanjuruhan belum tuntas karena pertimbangan antara lain persiapan Piala Dunia U-20, dimana Indonesia menjadi tuan rumah, walaupun tragedi tersebut belum ada keputusan hukum yang jelas.

“Kemarin pemerintah yang diwakili Pak Menko Polhukam kemudian saya mendampingi dan Pak Kapolri sudah mengumumkan dilanjutkan kembali kompetisi sepak bola yang tersisakan, dan sempat ditunda karena ada kejadian di Kanjuruhan. Kemudian dari evaluasi tentang rekomendasi-rekomendasi yang disampaikan itu sudah mulai berjalan secara paralel, bahkan sudah ada tim yang melakukan pekerjaan tentang transformasi di federasi sepakbola Indonesia,” jelas Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, dalam keterangannya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (6/12/2022).

Di samping itu, Menpora menyebutkan, alasan lainnya yakni tim nasional sepak bola Indonesia juga membutuhkan adanya kompetisi untuk menjaga kemampuan. Apalagi, sebentar lagi Indonesia akan mengikuti Piala AFF dan Piala Dunia FIFA U-20 selaku tuan rumah.

Kesiapan tim nasional menyangkut dua hal, yakni latihan dan kompetisi. Dari sisi latihan, tim nasional sendiri sudah melakukan pemusatan latihan (TC) di luar negeri yang dipimpin oleh pelatih Shin Tae-yong, lanjutnya.

“Kalau untuk U-20 sudah ke Turki dan Spanyol, tapi setelah itu yang kedua, harus ada kompetisi supaya mereka terasah terus kemampuannya. Jangan sampai dia sudah TC di luar negeri, begitu kembali kan harus dikembalikan kepada klubnya masing-masing, kemudian tidak ada kompetisi, maka pasti ini performance-nya akan turun lagi,” paparnya.

Menpora juga menekankan, dengan adanya peraturan kepolisian saat ini, penyelenggaraan pertandingan Kompetisi Liga 1 akan sangat ketat, terutama dari sisi penonton. Sebelum izin dikeluarkan, pihak kepolisian, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dan Kementerian Kesehatan meninjau tempat-tempat pelaksanaan pertandingan.

“Sekarang kan masih bubble ya, tanpa penonton. Mudah-mudahan ini akan makin baik tata kelola dan ekosistem di dalam persepakbolaan nasional sehingga ini juga akan membuat pembinaan-pembinaan ke depannya akan menjadi baik,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Menpora juga menjelaskan, para suporter akan ditata sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan. Dalam aturan tersebut diatur bahwa suporter harus terorganisasi, memiliki tanda keanggotaan, serta organisasinya memiliki anggaran dasar dan anggaran rumah tangga agar ada perlindungan dan tanggung jawab jika terjadi sesuatu kepada suporter tersebut.

“Ini sambil ditata oleh federasi tentunya. Untuk sementara, kalau misalnya sambil menunggu itu tertata, itu kompetisi akan lama maka kompetisi jalan dulu dan akhirnya diputuskan tanpa penonton dulu,” tandasnya.

Mantan striker nasional tahun 70-an, Risdianto, berharap ada perbaikan-perbaikan dalam penyelenggaraan sepakbola di Tanah Air. “Sedih kalau melihat kejadian di Stadion Kanjuruhan Malang. Oleh sebab itu penyelenggaraan pertandingan sepakbola harus ditata lebih baik. Begitu juga pengamanan dan aparat keamanannya, diberikan pengetahuan yang baik dan benar,” tegas pria asli Pasuruan itu. (joe/BPMI Setpres)


Share Berita:
Tags
Show More

Related Articles

Back to top button
Close
Close