Simak Penjelasan Dokter UNAIR TV Bahas Hernia pada Anak
SURABAYA, PEWARTAPOS.COM – Fenomena hernia pada anak, sudah banyak terjadi di masyarakat Indonesia. Warga lokal sering menyebutnya “ turun berok”. Namun, faktanya masyarakat Indonesia belum mengenal apa itu hernia pada anak dan apa perbedaannya dengan hernia yang terjadi pada orang dewasa.
Fransiska Kusumowidagdo dr., Sp.BA (K), dari Fakultas Kedoteran Universitas Airlangga dalam kanal Youtube edukasi Dokter Unair TV menjelaskan, hernia pada anak cukup umum terjadi, terutama pada bayi dengan kondisi lahir premature, bayi lahir dengan berat badan rendah, dan bayi dengan pembentukan organ yang kurang sempurna.
“ Hernia pada anak adalah menonjolnya organ dalam atau bagian tubuh lain melalui dinding otot / jaringan yang biasanya menopangnya. Data luar negeri menyebutkan bahwa mayoritas yang terkena hernia pada anak adalah anak laki-laki,“ ujar dr. Fransiska, Jum’at (06/01/23).
Terdapat perbedaan antara hernia pada anak dan orang dewasa. Pada anak, hernia bisa terjadi kapan saja ketika bayi baru lahir atau anak yang sudah besar. Sedangkan hernia pada orang dewasa disebabkan oleh banyak hal, salah satunya yaitu faktor obesitas. Gejala utama yang ditemukan pada anak-anak yaitu benjolan pada daerah zakar atau lipatan paha, biasanya tampak jika saat anak menangis dan mengejan dan hilang saat anak tidur atau tenang.
Fransiska menyebut, jika terdapat tanda tersebut maka diperlukan pemeriksaan lanjutan. Dapat juga dilakukan telusur riwayat penyakit dari keluarga, karena hernia bisa juga terjadi karena faktor keturunan.
“ Untuk penanganan hernia pada bayi, bisa segera dilakukan operasi. Sedangkan pada anak yang sudah besar, maka perencanaan operasi masih bida dijadwalkan atau elektif. Operasi dapat dilakukan jika benjolan tidak bisa dikembalikan kedalam perut atau benjolan menetap atau sudah terjadi jepitan dengan nyeri yang luar biasa,” papar Fransiska.
Selain itu, benjolan tetap dan kemerahan , sulit atau tidak bisa buang air besar dan tidak bisa kentut, serta komplikasi dapat saja muncul ketika hernia tidak segera diatasi.
“ Secara garis besar jika penanganan dilakukan dengan baik dan tidak ada kelainan, hernia pada anak seharusnya bisa sembuh permanen. Namun memang, ada 5-10 % tingkat referensi tergantung karena terkadang pada pasien hernia sudah terjepit kantongnya, akan menjadi lebih sedikit lebih tipis sehingga dia lebih rapuh dan rentan untuk terjadi kebocoran ulang,” pungkasnya.(iz)