BRIN dan Sciencewerke Gelar Seminar Analisis Karbohidrat Gula dan Oligosakarida
BOGOR, PEWARTAPOS.COM – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan PT. Sciencewerke Indonesia mengadakan seminar dan workshop bertema “Analisis Karbohidrat Gula dan Oligosakarida Secara Kromatografi” di Laboratorium Gedung Genomik KST Soekarno BRIN, Cibinong, pada Selasa – Kamis (07-09/02/23).
Nanik Rahmani Peneliti Pusat Riset Mikrobiologi Terapan BRIN saat memaparkan materinya berjudul Source and Production of Sugar and Oligosaccharidespada Rabu (08/02/23) mengatakan, Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat berlimpah, terdiri dari biomassa dan mikroba.
“Kita memiliki megabiodiversiti mikroba dan biomassa, salah satu sumber karbohidrat yang luar biasa adalah pati dan lignoselulosa selain pati. Potensi dua sumber daya ini dapat kita olah dengan menggunakan enzim menjadi berbagai produk gula,” ujarnya.
Lignoselulosa dan pati dapat dihidrolisis menggunakan enzim untuk menghasilkan berbagai jenis gula yaitu monomer gula, oligosakarida, maltodekstrin dan gula cair. Gula-gula tersebut diaplikasikan dalam berbagai bidang seperti pangan, pakan peternakan, pharmaceutical, detergent, biofueldengan memanfaatkan peran enzim antara lain amilase, selulase, pektinase, xilanase dan lain-lain.
Lebih lanjut Nanik menyampaikan sumber polimer karbohidrat utama untuk menghasilkan gula dari polysaccharides starch dan non starch. Oligosakarida merupakan prebiotik yang sehari-harinya mungkin sudah kita konsumsi masuk dalam menu kita baik dalam bentuk buah-buahan, ataupun sayur-sayuran
Dirinya menambahkan kelompok riset kami mengembangkan enzim degradasi karbohidrat. Tugasnya mencari isolat-isolat unggul lokal dari koleksi mikroba yang ada untuk menghasilkan enzim-enzim yang potensial. Enzim yang dihasilkan ada dua macam yaitu crude enzim ekstrak kasar dan enzim rekombinan dari mikroba yang sudah dikloning.
Pada kesempatan yang sama Ario Betha Juanssilfero, Peneliti Pusat Riset Mikrobiologi Terapan BRIN menjelaskan High Performance Liquid Chromatography (HPLC) adalah teknik analisis yang digunakan untuk memisahkan, mengidentifikasi, atau mengukur setiap komponen dalam campuran.
Selanjutnya Ario menerangkan pada analisis kualitatif adalah identifikasi dengan membandingkan RT setiap komponen dalam standar sampel dengan waktu retensi sampel yang tidak diketahui.
“Jika kromatogram kompleks dengan banyak puncak, atau jika waktu retensi dari komponen target berbeda antara sampel standar dan sampel aktual, komponen target dapat diidentifikasi dengan menambahkan sampel standar ke sampel yang tidak diketahui meningkat,” ujarnya.
Pada analisa kuantitatif ada metode standar eksternal dan standar internal, keduanya dilakukan dengan menggunakan kurva kalibrasi.
“Metode standar internal adalah metode penambahan sejumlah tertentu zat standar internal saat membuat kurva kalibrasi,” pungkas Ario.
Peserta workshop terdiri dari para peneliti, akademisi, tenaga laboratorium, asosiasi industri, biokimia & bioteknologi dari bidang terkait. Acara diakhiri dengan kunjungan serta praktik ke Laboratorium HPLC.(iz)