MALANG, PEWARTAPOS.COM – Masyakarat kita ternyata masih belum semuanya bangga dan menghargai budaya dan karya bangsanya sendiri. Betapa tidak, Arca Whisnu peninggalan Kerajaan Singosari (1222) yang berada di Pelataran Situs Dusun Ganten, Desa Tulungrejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, raib digondol orang yang tak bertanggungjawab, Minggu (19/2/2023) malam.
“Benar, hilang Minggu (19/2/2023) malam. Saya sudah laporan ke Polsek dan instansi terkait, namun ke BP3 (Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala) belum saya lapori, tolong kalau Mas sempat laporkan juga,” ujar Kepala Desa (Kades) Tulungrejo, Muliadi, S.Pd, dikonfirmasi pewartapos.com, Senin (20/2/2023).
Menurut Pak Mul, panggilan akrab Kades Tulungrejo, dirinya heran kok berani mengambil arca yang dikeramatkan masyarakat setempat itu. Sebab sebenarnya bukan sekali ini saja arca yang tingginya sekitar 175 Cm itu dicuri orang, sudah tiga kali dan akhirnya dikembalikan juga karena yang mengambil selalu kena musibah.
“Tolong kembalikan lah arca tersebut, karena itu adalah penginggalan leluhur yang harus kita jaga dan pelihara, selain itu arca tersebut sangat berarti bagi masyarakat sekitar di Desa Tulungrejo ini,” harapnya.
Pada saat pencurian sebelumnya, pelaku memotong bagian-bagian arca tersebut, waktu yang terakhir itu kepalanya saja yang diambil karena memang arca itu besar, 175 Cm. Kemudian dikembalikan karena yang mengambil mengalami musibah. Namun kali ini dibawa keseluruhan. “Pasti ini menggunakan kendaraan roda empat atau lebih membawanya dan tidak mungkin oleh satu orang karena besar dan berat,” lanjut Pak Kades yang masih nampak terheran-heran.
Salah satu Arkeolog BP3 Trowulan, Mala, ketika dikonfirmasi hilangnya Arca Whisnu di Situs Ganten, mengaku kaget karena belum mengetahui. “Maaf saya sedang di lapangan sedang ekskavasi Situs Pandegong Jombang. Sayang sekali kalau ada yang mengambil peninggalan purbakala itu. Semoga sadar yang mengambil dan dikembalikan karena konsekuensi hukumnya berat. Semoga juga polisi atau masyarakat segera bisa menemukan kembali peninggalan Kerajaan Singosari itu. Maaf saya belum bisa komentar karena masih di Jombang,” tandas perempuan asal Sulawesi Tenggara itu.
Pemerhati budaya dan pelestari lingkungan, Puguh, menegaskan, akan turut membantu aparat untuk melacak keberadaan Arca Whisnu tersebut. “Kami akan kerahkan semua jaringan kami untuk mengejarnya. Situs tersebut sangat dikeramatkan warga Tulungrejo dan bernilai sejarah tinggi. Pasti tinggi pula nilainya kalau ada yang sampai mencuri begitu. Tetapi sadarlah itu adalah peninggalan leluhur kita yang harus kita jaga dan lestarikan bersama,” tegas alumnus Universitas Muhammadiyah Malang itu. (joe)