MALANG, PEWARTAPOS.COM- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pelaku Usaha Pariwisata di Kawasan Desa Wisata (Usaha Jasa Makanan dan Minuman), di Hotel Aria Gajayana Kota Malang. Kegiatan dibuka Kadisbudpar Jatim, Dr. Hudiyono, M. Si, Rabu (22/2/2023).
“Kegiatan ini dimaksudkan untuk terciptanya pelaku usaha makanan dan minuman di kawasan desa wisata yang berdaya saing, terampil dna inovatif. Memaksimalkan pemanfaatan teknologi digital dalam industri makanan dan minuman untuk meningkatkan produktivitas dan pemasaran produk,” ujar Ketua Penyelenggara, Hariyanto, S.Sos., MM
Selain itu bertujuan meningkatnya kepercayaan dan minat beli wisatawan terhadap produk makanan dan minuman di kawasan desa wisata di Jawa Timur.
Kegiatan ini diikuti secara offline oleh 50 peserta terdiri dari pelaku usaha makanan dan minuman di kawasan desa wisata yang ada di Kota Batu, Kabupaten Blitar, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Gresik, Kabupaten Kediri, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Trenggalek dan Kabupaten Tulungagung.
Kegiatan ini diselenggarakan pada tanggal 22 -24 Februari 2023 bertempat di Hotel Aria Gajayana Kota Malang. Adapun narasumber dalam kegiatan ini adalah : Dari DPD APJI Jawa Timur, dengan materi inovasi produk mamin sesuai standart hygine dan sanitasi.
UPT Makanan dan Minuman Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur, dengan materi packaging / kemasan produk. Digital marketer (ICCN Malang), dengan materi branding produk dan pemasaran.
Balai bahasa Provinsi Jawa Timur, dengan materi literasi, penulisan pengemasan dan penjualan (deskripsi produk). OJK (Otoritas Jasa Keuangan) Regional IV Jawa Timur, dengan materi pengembangan usaha.
Efek Panjang
Kadisbudpar Jatim Dr. Hudiyono, M. Si mengemukakan, persoalan mamin di lokasi desa wisata kadang terlihat sepele, tapi memiliki efek panjang bila hal itu dibiarkan begitu saja. Apalagi, sebagian besar mamin yang dijual di desa wisata merupakan produk olahan rumahan yang kadang belum berlabel, tidak diberi tanggal kedaluwarsa dan kemasan tidak standar.
“Dalam rangka mendukung tagline pemerintah provinsi Jawa Timur tahun 2022 yaitu “Optimis Jatim Bangkit”, maka sektor pariwisata merencanakan pembangunan pariwisata Jawa Timur dengan berdasarkan arah kebijakan 4 pilar meliputi bidang destinasi, pemasaran, industri, dan kelembagaan,” ujarnya pada Pembukaan kegiatan Bimtek Pelaku Usaha Pariwisata di Kawasan Desa Wisata (Usaha Jasa Makanan Dan Minuman) di Hotel Aria Gajayana Kota Malang, Rabu (22/2/2023).
Khusus bidang industri, kata Kadisbudpar Jatim, sejalan dengan pernyataan Dari Bapak Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita bahwa pertumbuhan industri makanan dan minuman tumbuh positif sebesar 3,57% (kuartal III 2022).
“Hal tersebut mampu tercapai berkat kolaborasi yang baik antara pemerintah dan para pelaku industri makanan dan minuman. Kebangkitan beberapa subsektor makanan dan minuman ini dapat dilihat dari semakin maraknya UMKM minuman kekinian yang sedang digandrungi anak-anak muda dan memacu pertumbuhan industri mamin,” ujarnya.
Satu hal lagi yang perlu kita catat pasca pandemi, bahwa terdapat peningkatan tren healthy lifestyle di masyarakat yang membuka peluang bagi para pebisnis kuliner dalam menyajikan makanan yang lebih sehat dan bernutrisi serta bagaimana kita menciptakan produk yang inovatif namun affordable (terjangkau) bagi konsumen
“Saya berharap bimtek pelaku usaha pariwisata di kawasan desa wisata dapat meningkatkan pengetahuan, motivasi, dan kompetensi para pengusaha agar dapat memperbaiki kualitas produknya, sehingga wisatawan akan merasa nyaman dan aman saat mengkonsumsi atau membeli produk makanan dan minuman di desa wisata,” pungkasnya. (iz)