SOLO, PEWARTAPOS.COM – Keluarga Besar Kementerian Agama dilarang terlibat politik praktis dan diminta fokus bekerja memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, demikian ditegaskan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, dalam gelaran Penguatan Moderasi Beragama bagi ASN di lingkungan Kanwil Kemenag Jateng di Solo, Selasa (28/2/2023).
“Kita memasuki tahun politik di mana kepentingan menjadi pusat gravitasi dari pergerakan semua elemen masyarakat. Kita juga punya masa lalu di mana efeknya hingga hari ini masih terasa. Saya menyampaikan kepada seluruh ASN Kemenag untuk tidak menjadi atau melibatkan diri dengan politik praktis,” kata Gus Men, panggilan akrab Menteri Agama.
Menurut Gus Men, di tahun politik ini pihak-pihak tertentu sering kali menggunakan isu agama sebagai sandaran, seperti yang terjadi pada Pilgub DKI dan Pilpres 2019. Kemenag menjadi satu-satunya kementerian yang mengurusi keagamaan.
“Hati-hati dengan isu agama yang disenggolkan dengan politik. Ada banyak pengalaman, catatan, serta aduan masyarakat kepada Kemenag di mana ada ASNnya terlibat kampanye. Mari kita konsentrasi saja dengan pekerjaan dan spirit untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” tegas Menag.
“Seperti dalam arahan Presiden Joko Widodo bahwa ASN itu melayani bukan dilayani,” sambungnya.
Kepada jajarannya, Menag berpesan untuk selalu menjaga integritas dan jangan pernah mengkhianati sumpah jabatan. “Saya tidak mau ada pengkhianat terhadap sumpah jabatan, apalagi mengunakan lekuasaan untuk memperkaya diri, kepentingan diri sendiri dan keluarga,” tegas Menag.
Tampak hadir dalam gelaran Penguatan Moderasi Beragama, Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin, para stafsus dan staf ahli Menag, serta Kakanwil Kemenag Jateng Mustain Ahmad. (Kemenag RI)