Oktober-Januari Ada Kerawanan Bencana Hidrometeorologi, Masyarakat Diminta Waspada
PONOROGO,PEWARTAPOS.COM – Masyarakat diminta untuk ekstra waspada selama Oktober 2020 hingga Januari 2021 mendatang. Hal ini terkait adanya kerawanan bencana hidrometeorologi berupa banjir dan tanah longsor akibat adanya peningkatan curah hujan yang tinggi di Jawa Timur, termasuk Ponorogo.
Hal ini diutarakan Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Ponorogo Soedjarno usai Apel Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Hidrometeorologi di Aloon-Aloon Kabupaten Ponorogo, Kamis (12/11/2020). Sebab, saat ini terjadi anomali suhu muka laut di wilayah Nino 3.4 (samudra pasifik) yang diprediksi didominasi oleh anomali negatif pada Oktober 2020 dan bertahan hingga Januari 2021.
Kondisi ini kemudian berangsur meluruh hingga Maret 2021 selama 6 dasarian terakhir dan menunjukan nilai melewati ambang La Nina. “Sehingga, hal ini harus diwaspadai karena diperkirakan berdampak terhadap peningkatan curah hujan bulanan di wilayah Jawa timur dan juga Kabupaten Ponorogo pada periode akhir tahun 2020 hingga awal tahun 2021,” terang Plt Bupati Soedjarno.
Dilanjutkannya, dari data kebencanaan yang ada secara nasional menunjukkan bahwa jumlah kejadian bencana dari tahun ke tahun selalu meningkat dan hampir 80 persennya merupakan bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor serta banjir bandang yang semakin meningkat seiring dengan adanya perubahan iklim global.
Wilayah yang memiliki tingkat resiko tinggi terhadap resiko banjir antara lain adalah Kecamatan Sawoo, Sooko, Pudak, Pulung, Ngrayun, Slahung, Jambon, Badegan. Sedangkan yang berpotensi banjir adalah wilayah lain di dataran rendah atau daerah tangkapan air seperti Balong, Sukorejo, Kauman, Sambit, dan Ponorogo.
“Karena itu semua saja saya mohon bersiap dan waspada dengan kondisi yang ada, bencana yang terjadi. Masayrakat juga kita minta aktif dan responsif atas informasi bencana yang terjadi di sekitarnya sehingga bisa dikaji untuk mengambil tindakan yang benar apabila bencana berlangsung,” kata Plt Bupati Soedjarno.
Plt Bupati Ponorogo Soedjarno melaksanakan penyerahan alat kerja untuk melakukan karya bakti bila terjadi bencana.
Apel kesiapsiagaan ini adalah upaya untuk bersiap-siap. Baik personel maupun peralatan yang dimiliki dan mungkin diperlukan dalam menghadapi bencana yang rawan terjadi. Juga untuk mengerahkan seluruh elemen dan potensi dalam mengantisipasi hingga evakuasi. Plt Bupati Ponorogo Soedjarno, Kapolres Ponorogo AKBP Mochamad Nur Aziz dan Kasdim Ponorogo Mayor (Inf) M Yusup juga melaksanakan penyerahan alat untuk melakukan karya bakti bila terjadi bencana.
“Personel sudah siap. Alat juga dalam kondisi yang baik,” kata Plt Bupati Soedjarno. ( * )