SURABAYA, PEWARTAPOS.COM – Baso Juherman, Ketua Umum Pengprov Muaythai Indonesia (MI) Jawa Timur, menilai, atlet-atletnya yang saat ini sedang menjalani seleksi, masih butuh jam terbang lebih banyak lagi untuk dikatakan siap berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara.
“Kami melihat potensi-potensi atlet yang kita seleksi sangat bagus sebenarnya. Tinggal bagaimana membina mereka supaya bisa berlatih lebih baik lagi. Harapan saya, ada pelatih yang memang mumpuni dan mampu meningkatkan prestasi atlet-atlet ini,” ujar Baso yang juga staf khusus Ketua DPD RI, La Nyalla Mahmud Mattalitti, ditemui di sela-sela tes fisik di Gedung KONI Jatim, Rabu (7/6/2023).
Menurut pria murah senyum itu, saat ini Pengprov MI Jatim sedang menggelar seleksi sekitar 80 atlet Muaythai untuk dipilih masuk pemusatan latihan daerah (Puslatda) proyeksi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara.
Para atlet ini datang mewakili pengurus kota/kabupaten dan camp-camp se-Jatim dan berasal dari berbagai macam aliran seni beladiri, selain dari Muaythai sendiri. Ada yang dari kick boxing, pencak silat, wushu, sehingga kurang memiliki jam terbang dengan aturan Muaythai.
“Saya tentu merasa senang melihat antusiasme camp-camp dan pengurus kota/kabupaten yang mengirimkan atletnya untuk ikut seleksi ini. Mudah-mudahan kita bisa mendapatkan atlet-atlet yang berkualitas,” kata Baso.
Penasihat Pengprov Muaythai Indonesia (MI) Jatim, Alexander Sumardi, mengakui, Muaythai Jatim memiliki potensi meraih prestasi di masa depan. “Makanya ketua umum mempunyai rencana untuk sering menggelar pertandingan. Agar dapat menyaring atlet dan bisa mempunyai jam terbang pertandingan. Jadi ketika naik ring sudah terbiasa,” terangnya.
Dia juga memuji standar yang diterapkan KONI Jatim untuk tes fisik calon penghuni Puslatda. Apalagi Muaythai merupakan jenis olahraga combat. “Jadi fisiknya hingga kemampuannya kita lihat. Muaythai kan combat sport, kalau fisiknya tidak kuat ya tidak mungkin tanding. Ototnya harus siap. Saya yakin untuk kedepannya Jatim akan lebih bagus pada PON mendatang,” ucapnya.
Sementara itu, pelatih fisik Muaythai Jatim, Agus Iriawan, menyebutkan, ada 12 materi tes fisik yang dijalani untuk seleksi ini, antara lain, sprint, push up, sit up, Multistage Fitness Test (MFT), triple jump, hingga Russian twist.
“Untuk keperluan Puslatda ada aturan, ada standarisasinya. Kurang lebih ada 12 item yang di tes. Ke-12 item tes itu punya standar masing-masing. Jika atlet masuk dalam standar yang kita tentukan, maka dia bisa mengikuti tes berikutnya. Yaitu tes teknik,” bebernya.
Pria asal Manado, Sulawesi Utara, tersebut menambahkan, atlet yang lolos tes berkesempatan membela Jatim pada ajang Kejuaraan Nasional (Kejurnas) MI, 15-18 Desember 2023 di Jakarta.
“Setelah ada yang lolos kita akan adakan seleksi teknik dan fisik tahap akhir. Siapa yang siap, siapa yang lolos dengan standar yang kita gunakan, maka akan berangkat ke kejurnas di Jakarta,” pungkasnya. (joe/humas konijatim)