Ponorogo Bakal Surplus 17,15 Ribu Ton Beras
PONOROGO, SKO.COM- Panen raya akhir tahun 2020 ini dipastikan akan mencukupi kebutuhan pangan masyarakat Ponorogo. Bahkan, diperkirakan akan menghasilkan surplus beras hingga 17,15 Ribu ton selama musim tanam ketiga tahun 2020 ini.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura (TPH) Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo Medy Susanto, Kamis (3/12/2020) di kantornya menyatakan, selama Desember ini sawah di wilayah barat Ponorogo telah dan sedang mengalami panen. Total luasan sawah yang dipanen mencapai sekitar 11.744 hektare.
Sekelompok petani di Kecamatan Jambon saat melakukan panen dengan combine harvester, Kamis (3/12/2020)
Dari luas panen ini, terang Medy, diperkirakan menghasilkan gabah sejumlah 67,34 kuintal gabah kering giling (GKG) per hektare. Estimasinya, saat menjadi beras akan mencapai 49,62 ribu ton. Sedangkan konsumsi beras masyarakat Ponorogo selama musim ini adalah 32,46 ribu ton.
“Dengan produksi tersebut, diperkirakan akan terjadi surplus sebanyak 17,15 ribu ton,” kata Medy.
Dengan combine harvester, petani diharapkan mendapatkan hasil yang lebih baik karena jumlah rontokan gabah yang bisa lebih ditekan.
Soal kualitas gabah hasil panen kali ini disebut Medy sangat bagus. Sebab, hingga menjelang panen tidak terjadi hujan dengan intensitas tinggi. Tidak banyak tanaman padi yang rusak maupun diserang hama akibat kelembapan yang terlalu tinggi.
“Kualitasnya bagus. Harganya bisa tinggi. Kali ini bisa mencapai Rp4.900 per kilogram untuk gabah kering sawah (GKS). Ini untuk yang panennya menggunakan combine harvester. Kalau yang manual ya sekitar Rp4.700-Rp4.800 per kilogram GKS,” terangnya.
Pada 2020 ini, baru sekitar 20 persen hingga 30 persen sawah di Ponorogo yang dipanen dengan combine harvester. Hal ini karena keterbatasan jumlah unit traktor pemanen ini. Juga karena lokasi geografis perbukitan yang kadang menyulitkan pemanenan dengan unit combine harvester ini. ( * )