SUMENEP, PEWARTAPOS.COM – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jawa Timur dan Baznas Kabupaten Sumenep, Kepulauan Madura, menyalurkan bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) untuk masyarakat Jawa Timur sebanyak 1.001 rumah.
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, menyatakan, pemerintah daerah menyambut baik program bantuan RTLH tersebut dan program kolaborasi Baznas Jatim dan Baznas Kabupaten Sumenep lainnya sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat.
“Baznas kembali menyalurkan dana yang bersumber dari masyarakat kepada mereka yang berhak menerima bantuan, sehingga melalui Baznas, pemerintah hadir untuk melayani masyarakat,” ungkapnya, Kamis (7/9/2023).
Kendati demikian, orang nomor satu di lingkup Pemkab Sumenep itu menegaskan, program tersebut harus benar-benar tepat sasaran. “Baznas harus memastikan bahwa dalam menentukan penerima RTLH adalah mereka yang memang layak mendapatkan bantuan,” katanya.
Dirinya menyebutkan, masyarakat yang diusulkan memperoleh bantuan RTLH bukan karena faktor keluarga pengurus Baznas, supaya pelaksanaan programnya benar-benar bermanfaat bagi masyarakat.
“Jangan sampai penerima bantuan atas dasar persaudaraan atau keluarga, namun harus menyesuaikan dengan kriteria penerima, agar bantuannya tidak salah sasaran dan programnya bermanfaat untuk masyarakat,” tegas Bupati.
Sementara itu, Wakil Ketua II Baznas Provinsi Jawa Timur, H. Ahsanul Haq mengatakan, program RTLH itu mencakup masyarakat se-Jawa Timur. “2023 ini, kami membangikan program RTLH setiap Kabupaten atau Kota di Jawa Timur sebanyak 20 rumah,” katanya.
Sumber dana RTLH 20 rumah di Kabupaten Sumenep berasal dari Baznas Jawa Timur sebesar Rp 15 juta. Sementara yang Rp 5 juta untuk setiap rumah, merupakan zakatnya (muzakki).
“Setiap RLTH mendapat bantuan dana sebesar 20 juta dan semoga bantuan ini bermanfaat, sehingga masyarakat percaya kepada Baznas sebagai lembaga penyalur zakat,” terangnya.
Sedang Ketua Baznas Kabupaten Sumenep, Sukri, mengatakan, bantuan RTLH di Kabupaten Sumenep sebesar Rp 400 juta untuk 20 rumah yang tersebar di beberapa kecamatan, di antaranya Talango, Batuputih, Kalianget, Pragaan, Gapura, dan Lenteng.
“Kami meminta dukungan pemerintah daerah, kecamatan dan pemerintahan desa untuk menyukseskan program-programnya, mengingat Baznas tidak bisa bekerja sendiri, namun membutuhkan peran serta semua elemen,” tutupnya. (han)