JAKARTA, PEWARTAPOS.COM – Presiden Joko Widodo menerima Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (7/11/2023). Dalam pertemuan tersebut, PWI melaporkan kepada Presiden Jokowi atas terpilihnya Ketua Umum PWI Pusat serta upaya PWI dalam peningkatan kompetensi wartawan.
“Kami melaporkan bahwa telah terpilih ketua umum baru (dalam) Kongres PWI di Bandung pada 25-26 September yang lalu. Yang kedua, kami melaporkan bahwa kami ingin fokus kembali pada masalah pendidikan, peningkatan kompetensi wartawan, dan wawasan kebangsaan wartawan,” ucap Ketua Umum PWI Pusat, Hendry Ch Bangun, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, selepas diterima Presiden Jokowi.
Mantan wartawan olahraga Harian Kompas itu mengaku Presiden sangat mendukung program peningkatan kompetensi dan wawasan kebangsaan wartawan yang menjadi program kerja pengurus PWI Pusat Periode 2023-2028. “Kami menerima wejangan-wejangan yang bagi kami sangat baik untuk mewujudkan porgram kerja pengurus PWI Pusat,” tandasnya.
Sementara dalam acara yang lain, Presiden memberikan sambutan pada pembukaan Rapat Kerja Nasional Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Tahun 2023 dan peresmian Gedung Serbaguna Minhaajurrosyidiin di Grand Ballroom Gedung Serbaguna Minhaajurrosyidiin, Jakarta, Selasa (7/11/2023).
Presiden menekankan, pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan kunci dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Meski tantangan ke depan tidak mudah, Presiden meyakini pembangunan SDM dari sejumlah sisi, seperti kebangsaan dan keagamaan akan mendorong terwujudnya Indonesia Emas 2045.
“Itulah tantangan yang ke depan makin tidak mudah. Tapi sekali lagi dengan karakter yang kita bangun, karakter SDM yang kita bangun saya yakini insyaallah kita bisa mencapainya,” ucapnya.
Kepala Negara menjabarkan tantangan global yang saat ini dihadapi, yaitu ketidakpastian ekonomi global, perubahan iklim, dan peperangan yang terjadi di beberapa negara. Namun demikian, Presiden optimistis Indonesia bisa menghadapi tantangan tersebut dengan semangat persatuan yang kuat.
“Oleh sebab itu, sering saya sampaikan 2024, 2029, 2034 ini adalah momentum yang sangat menentukan Indonesia bisa melompat maju atau tidak sehingga dibutuhkan kepemimpinan nasional yang kuat, persatuan yang kuat, kekompakan yang kuat,” lanjutnya.
Presiden juga memandang kepemimpinan nasional yang kuat juga dibutuhkan dalam menghadapi tantangan tersebut. “Kepemimpinan nasional yang mempersatukan, kepemimpinan nasional yang mau merangkul semuanya untuk kekompakan, kesolidan untuk persatuan negara ini dalam mencapai sebuah cita-cita besar Indonesia Emas 2045,” tambahnya. (joe) Sumber: BPMI Setpres