SIDOARJO, PEWARTAPOS.COM- Untuk memberikan informasi terkait pentingnya masyarakat sadar wisata yaitu : masyarakat yang mengerti dan memahami bagaimana menjaga dan mengelola suatu objek wisata, maka Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jatim menyelenggarakan Sosialisasi Peluang Bisnis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
“Sehingga pengunjung betah dan merasa nyaman ketika berada di suatu objek wisata, sebagai upaya pengembangan pariwisata maupun ekonomi kreatif di Jawa Timur,” ujar Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif Disbudpar Jatim, Hariyanto, S.Sos., MM selaku Ketua Panitia Penyelenggara.
Kegiatan berlangsung di Gedung Serbaguna KBM (Karya Bintang Mandiri) Kemangsen Selatan, RT.06/RW.02, Kec. Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo, Sabtu (18/11/2023).
Selain itu kata Hariyanto, memberikan wawasan dan meningkatkan pemahaman pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif terkait peluang bisnis yang ada pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di Jawa Timur.
“Serta mendongkrak kinerja para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif dalam meningkatkan kapasitas pengelolaan dan sdm untuk pengembangan usahanya,” paparnya.
Kegiatan ini diikuti oleh 1.000 orang peserta terdiri dari : pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif di Kabupaten Sidoarjo yang berasal dari 10 Desa dari 3 Kecamatan yaitu:
Kecamatan Krian : Desa Terung Wetan, Desa Katerungan, Desa Sedenganmijen, dan Desa Sidomojo. Kecamatan Tarik : Desa Mergosari, Desa Janti, dan Desa Kemuning. Kecamatan Balongbendo: Desa Seduri, Desa Seketi, dan Desa Jeruk Legi.
Adapun narasumber terdiri : Komisi-E Bidang Kesejahteraan Rakyat DPRD Provinsi Jawa Timur (Adam Rusydi, S.Pd) dengan materi : “Menggali Potensi Desa Untuk Kemajuan Industri Kreatif Dan Wisata.”
Universitas Ciputra Surabaya : (Agoes Tinus Lis Indrianto, S.S., M.Tourism., Ph.D.) dengan materi : Meneropong Potensi Bisnis Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif Di Jawa Timur Pasca Pandemi.
DPP Asidewi (Asosiasi Desa Wisata Indonesia), (Andi Yuwono, S.Sos., M.Si.) dengan materi : Desa Wisata Bangkit: ”Best Practice Pembangunan Desa Wisata”.
Capai Rp 1,4 Triliun
SEKTOR pariwisata yang merupakan salah satu sektor yang diharapkan dapat menggerakkan kembali kondisi ekonomi masyarakat luas. Kebangkitan pariwisata di Jawa Timur perlu diupayakan melalui sinergitas seluruh komponen pendukung kepariwisataan yaitu para pelaku, pemerintah, stakeholder, dan masyarakat.
Demikian dikemukakan Demikian dikemukakan Plt Kadisbudpar Jatim, Eddy Supriyanto S.STP M.PSDM pada Sosialisasi Peluang Bisnis Pariwisata.
Dan Ekonomi Kreatif di Gedung Serbaguna KBM (Karya Bintang Mandiri) Kemangsen Selatan, RT.06/RW.02, Kec. Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo, Sabtu (18/11/2023). dalam amanat yang disampaikan Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif Disbudpar Jatim, Hariyanto, S.Sos., MM selaku Ketua Panitia Penyelenggara.
“Serta fenomena menjamurnya usaha pada sektor ekonomi kreatif khususnya subsektor kuliner maupun usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di tengah pandemi covid-19 menjadi perhatian khusus bagi pemerintah pusat maupun di daerah untuk dapat mendorong penguatan bangkitnya perekonomian Jawa Timur sebagaimana tag line Optimis Jatim Bangkit,” ujarnya.
Sedangkan di sisi lain kontribusi UMKM terhadap PDRB nasional merupakan yang terbesar di antara entitas bisnis lainnya yaitu mencapai 60,9%.
Berdasarkan hasil perhitungan Dinas Koperasi Dan UKM Provinsi Jawa Timur yang telah mendapatkan rekomendasi dari BPS Provins! Jawa Timur, bahwa kontribusi Koperasi dan UMKM terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atau perekonomian Jawa Timur pada tahun 2021 mencapai 57,81% atau setara dengan Rp 1.418,94 Triliun.
Meningkatnya kontribusi Koperasi dan UMKM terhadap perekonomian Jawa Timur menunjukkan inklusivitas ekonomi Jawa Timur yang didukung oleh 22.484 unit Koperasi aktif dan 9,78 juta UMKM, dengan penyerapan tenaga kerja UMKM sebesar 97% tenaga kerja se-Jawa Timur.
Perlu kami informasikan bahwa di Jawa Timur, saat ini memiliki 15.530 unit usaha pariwisata dengan tenaga kerja 680.252 orang sebagai berikut : Jumlah usaha sarana pariwisata sebanyak 12.491 unit, dengan penyerapan tenaga kera yang tercatat sebanyak 660.292 orang, yang terdiri dari : Usaha penyediaan akomodasi : 3.517 unit, Jasa makanan dan minuman : 7 .899 unit; Daya Tarik Wisata : 474 unit; Spa : 304 unit, wisata tirta: 195 unit; kawasan pariwisata : 102 unit.
Jumlah usaha jasa pariwisata sebanyak 3.039 unit, dengan penyerapan tenaga ker.ja yang tercatat sebanyak 19.960 orang, terdiri dari : usaha perjalanan wisata (bpw/apw) : 1.792 unit; usaha penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi : 1.141 unit; transportasi wisata : 98 unit; jasa konsultan pariwisata : 5 unit; jasa informasi pariwisata : 3 unit.
Sedangkan pada sektor ekonomi kreatif Jawa Timur memiliki kurang lebih sebanyak 3.254 usaha ekonomi kreatif dengan penyerapan tenaga ker.ja sebanyak 6.608 orang, yang terdiri dari 5 (lima) terbanyak yaitu :
Subsektor kuliner 1.079 unit usaha; subsektor kriya 1.066 unit usaha; subsektor fesyen 791 unit usaha; subsektor fotografi : 64 unit usaha; subsektor seni rupa : 63 unit usaha.
“Potensi-potensi pariwisata dan ekonomi kreatif yang kita miliki merupakan aset suatu daerah terlebih suatu bangsa, yang harus secara berkelanjutan dalam optimalisasi setiap aspek kegiatan kepariwisataan maupun ekonomi kreatif,” pungkasnya. (zal)