SURABAYA, PEWARTAPOS.COM – Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, menegaskan, Indonesia berkomitmen untuk memperluas kawasan konservasi hingga mencapai 30 persen dari total luas wilayah laut pada Tahun 2045.
“Upaya ini merupakan bagian dari komitmen Indonesia untuk berkontribusi pada Kunming-Montreal Global Biodiversity Framework, yang menargetkan 30% wilayah laut global perlu dilindungi pada Tahun 2030. Namun mengingat kondisi nasional, kita memerlukan lebih banyak waktu untuk mewujudkan target tersebut dan berencana untuk mencapainya pada Tahun 2045,” ujarnya saat memberikan sambutan secara daring pada Seminar Internasional Toward Indonesia Marine Conservation, Selasa (5/12/2023).
Menteri Trenggono mengungkapkan, banyak tantangan untuk mencapai target tersebut. Tidak hanya dari segi sumber daya finansial dan non-finansial, tetapi juga memastikan bahwa perlindungan 30% memberikan dampak positif terhadap lingkungan dan sosial ekonomi masyarakat.
“Saya juga ingin menginformasikan bahwa perlindungan 30% wilayah laut merupakan bagian dari 5 Strategi Ekonomi Biru KKP. Kawasan Konservasi akan mendukung produksi ikan, penyerapan karbon, serta produksi oksigen dari laut,” jelasnya.
Menerapkan perlindungan 100% mungkin akan memberikan manfaat penuh bagi lingkungan, namun menurut Menteri Trengggono, dampaknya terhadap masyarakat lokal perlu dipertimbangkan.
Sementara itu, menerapkan tingkat perlindungan yang kompromis, misalnya kawasan konservasi yang multiguna akan menguntungkan masyarakat, tetapi mungkin mengurangi efektivitas kawasan konservasi dalam melindungi ekosistem.
“Pertimbangan ekologi, sosial, ekonomi, dan tata kelola sangat penting sebelum kita mengambil keputusan untuk merencanakan, merancang, dan mengelola kawasan konservasi Indonesia untuk target saat ini dan masa depan,” tegasnya.
Menteri Trenggono meyakini, melalui kolaborasi dan komunikasi dengan para pakar, organisasi, dan mitra nasional dan internasional, kita dapat mengatasi tantangan dalam menyeimbangkan dan menyelaraskan perlindungan dan pemanfaatan berkelanjutan dalam pengelolaan Kawasan Konservasi.
“Kami percaya bahwa tantangan Indonesia untuk mencapai target global merupakan tantangan bersama bagi semua negara,” ujarnya. (joe/sumber: kominfo jatim)