Meski Bersaing Dengan Sumatera, Kentang Bromo Jauh Lebih Berkualitas
PASURUAN,SKO.COM – Meski musim penghujan, para petani kentang granola kembang atau populer dengan istilah Kentang Bromo di Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan masih banyak yang memanen.
Widyan Dharma Singgih, salah satu Petani Kentang Bromo di Desa Ngadiwono mengaku baru saja selesai memanen sekitar 2-3 ton kentang di lahan seluas 1 hektar miliknya.
Setelah dipanen, kentang-kentang tersebut kemudian dipilih dan dipilih untuk nantinya bisa dijual sesuai permintaan pasar.
“Setelah kita panen, terus dipilih mana yang bagus dan tidak. Langsung kita bersihkan dan kita jual,” kata Singgih di sela-sela memanen kentang bromo di lahan miliknya.
Hanya saja, meski sudah banyak yang dipanen, tapi harga kentang saat ini mengalami penurunan, yakni dari Rp 10.000 menjadi Rp 8000-Rp 9000. Turunnya harga kentang bromo tak lain akibat pasokan kentang dari Sumatera yang memenuhi pasar Jawa Timur dan dijual dengan harga Rp 7000 per kilogramnya.
Menurut Singgih, harga Rp 7000 tersebut merupakan harga kentang yang sudah sampai di Jawa Timur. Dengan terjangkaunya harga kentang sumatera tersebut, mau tidak mau membuat para petani kentang bromo di Tosari menurunkan harganya antara Rp 1000 hingga Rp 2000 per kilogramnya.
“Diturunkan harganya supaya juga bisa bersaing,” singkatnya.Lebih lanjut Singgih menegaskan bahwa meski kentang sumatera sudah memenuhi pasar di Jatim, tapi kentang bromo memiliki keunggulan. Yakni tahan lama dan berkualitas dalam hal rasa.
“Kalau dari bentuknya hampir sama. Tapi kentang bromo lebih tahan lama, dan kalau dibuat menjadi masakan atau kue, rasanya lebih enak bila dibanding kentang sumatera,” tandasnya. ( * )