Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Mojokerto Gelar Rakor Pasca Libur Nataru
MOJOKERTO,PEWARTAPOS.COM – Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Mojokerto menggelar rapat koordinasi penanganan Covid-19 pasca libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 (Nataru). Rakor yang berlangsung di ruang rapat Satya Bina Karya Pemkab Mojokerto, Selasa (5/01/2021) itu dipimpin Bupati Mojokerto yang juga sebagai Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Mojokerto.
Dibuka Pelaksana harian Sekretaris Daerah Kabupaten (Plh Setdakab) Mojokerto, Didik Chusnul Yakin, Didik juga memaparkan bahwa rakor kali ini adalah yang pertama kalinya di tahun 2021 terkait penanganan Covid-19 dan sebagai bentuk tindak lanjut kembalinya Kabupaten Mojokerto menyandang status zona merah dalam peta penyebaran Covid-19.
“Sejak Minggu lalu, Kabupaten Mojokerto kembali masuk dalam zona merah. Bahkan, daerah tetangga kita hampir semua pimpinan Organisasi Pemerintah Daerah (OPD), sudah terpapar. Karena itu, kita perlu melakukan pertemuan lagi. Pertemuan pertama di awal tahun ini untuk mendapatkan solusi yang terbaik untuk keadaan ini, dan juga untuk persiapan terkait vaksinasi,” paparnya. Sementara itu, Kepala Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda), dr. Ulum Rokhmat Rokhmawan melaporkan, saat ini kasus konfirmasi Covid-19 di Kabupaten Mojokerto semakin banyak.
“Sekarang di Mojokerto, ada sekitar 60 orang kasus posistif yang dapat kita temukan, dari 300 orang yang kita periksa. Ini menunjukkan adanya kenaikan dari yang dulu. Kalau dulu, dari 100 yang kita periksa, mungkin kasus positif yang dapat kita temukan hanya kisaran 10 orang,” ungkapnya. Namun, ia menyatakan bahwa banyaknya jumlah rasio yang terus meningkat ini, menunjukkan bahwa Kabupaten Mojokerto semakin baik dalam melakukan tracing Covid-19 pada masyarakat.
“Jumlah rasio yang terus meningkat, menunjukkan bahwa Kabupaten Mojokerto, mampu mendeteksi dini kasus konfirmasi Covid-19 di Masyarakata,” jelasnya. Dalam kesempatan yang sama, Tim Spesialis Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Mojokerto, Gigih Setijawan menjelaskan, saat ini masyarakat terutama para tenaga kesehatan (nakes) , telah masuk dalam keadaan vatigue pandemi, sehingga memerlukan beberapa strategi yang harus diterapkan.
“Saat ini, kita masuk dalam keadaan vatigue pandemi. Keadaan ini terjadi jika kita sudah lebih dari 6 bulan masa pandemi. Pandemi apapun itu, ketika sudah lebih dari 6 bulan, masyarakat akan kembali pada kebiasaan lama mereka. Jadi memang sudah siklusnya seperti ini,” jelas dokter spesialis paru itu. Menanggapi melonjaknya jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kabupaten Mojokerto, jajaran TNI dan Polri kini juga menggiatkan kembali beberapa program penanggulangan Covid-19. Hal tersebut disampaikan Komandan Kodim 0815 Mojokerto, Letkol Dwi Mawan Sutanto dalam rakor Satgas Covid-19 Kabupaten Mojokerto.
“Intinya adalah kesadaran masyarakat. Untuk membuka kesadaran masyarakat, harus dilakukan sosialisasi. Saat ini setiap Jum’at kami aktif melakukan safari sosialisasi di masjid-masjid ketika selesai sholat jum’at dan juga kami lakukan di gereja-gereja,” paparnya. Dandim menambahkan, pada Kamis mendatang, akan dilakukan penyemprotan desinfektan skala besar di Kabupaten Mojokerto. “Kamis, kami akan melakukan penyemprotan skala besar, dengan tujuan untuk menghambat peningkatan Covid-19, dan memotivasi daerah lain untuk melakukan hal serupa di daerahnya masing-masing,” imbuhnya.
Selain itu, Kapolres Kabupaten Mojokerto, AKBP Dony Alexander juga menyebutkan, bahwa saat ini pihaknya kembali menggiatkan Operasi Yustisi setiap harinya. “Operasi yustisi, sudah sangat masif kita laksanakan. Setiap hari ada 3 titik yg kita lakukan operasi yustisi ini,” terangnya. AKBP Dony berharap, seluruh jajaran terkait untuk selalu kompak dalam menanggulangi keadaan yang sedang terjadi saat ini. “Kita harus bergandengan tangan kembali agar visi kita untuk menghijaukan kembali Mojokerto dapat segera terwujud,” harapnya.
Dalam kesempataan itu, Pungkasiadi menegaskan kembali kepada semua pihak untuk memaksimalkan kinerjanya dalam penanganan Covid-19 di Kabupaten Mojokerto. “Banyak ilmu yg kita dapat mengenai Covid-19, tapi terkadang tidak cocok di lapangan. Biaya untuk kesehatan kita siapkan. RSUD RA. Basuni, RSUD dr. Soekandar, puskesmas, kita manfaatkan betul untuk isolasi. Seluruh kekuatan kita kerahkan, sampaikan pada Camat, dan Kelurahan, hari Kamis kita laksanakanan penyemprotan secara masif. Dan lebih ditekankan lagi untuk operasi yustisi,” ujarnya.
Pungkasiadi berharap, dengan semakin solidnya seluruh stakeholder terkait dalam penanganan Covid-19 ini, akan membuahkan hasil, yakni dengan rasio konfirmasi Covid-19 di Kabupaten Mojokerto segera menurun dan kembali menjadi zona hijau. “Mudah-mudahan minggu ini merupakan puncak rasio Covid-19 di Kabupaten Mojokerto, dan kemudian bisa melandai,” pungkasnya.( * )