Melalui TKDV, Gresik Bakal Wujudkan Ekosistem SDM yang Berkualitas dan Kompeten
GRESIK, PEWARTAPOS.COM – Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, menyatakan pendidikan vokasi sangat berpotensi meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Hal ini dia sampaikan saat mengikuti acara pengukuhan Tim Koordinasi Dasar Vokasi (TKDV) Kabupaten Gresik dan Kabupaten Mojokerto, Rabu, (20/12/2023).
“Sumber daya manusia menjadi potensi utama suatu negara.Masyarakat kita harus punya skill untuk memaksimalkan potensi tersebut. Inilah pentingnya pendidikan dan pelatihan vokasi untuk masyarakat kita,” katanya saat memberikan sambutan dalam acara yang bertempat di Wizh Luxe Hotel Spazio Surabaya itu.
Agenda ini diikuti oleh berbagai elemen pendidikan dan pelatihan vokasi dari Kabupaten Gresik dan Kabupaten Mojokerto. Terkhusus dari Gresik di antaranya Sekretaris Daerah Kabupaten Gresik, Kepala Bappeda, Kepala Disnaker, Kepala Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD), Ketua Kadin, para rektor atau yang mewakili dari Universitas Qomaruddin, Universitas Internasional Semen Indonesia, Universitas Muhammadiyah Gresik, dan beberapa lembaga terkait.
Mereka yang hadir telah tergabung dalam Tim Koordinasi Daerah Vokasi (TKDV) yang selanjutnya akan dikukuhkan oleh Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama, Kementrian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Prof. Warsito.
Lebih lanjut, bupati yang akrab disapa Gus Yani itu mengatakan, potensi Gresik dalam mengembangkan SDM yang berkualitas tidak lepas dari pengaruh wilayah Gresik yang memiliki Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Hal ini menjadi dorongan untuk masyarakat Gresik dalam meningkatkan kapasitas diri demi memenuhi kebutuhan dunia kerja. Karena menurut Gus Yani, substansi dari vokasi adalah melihat kebutuhan pasar kerja secara luas.
“TKDV harus punya jasa yang kuat dalam mempersiapkan SDM yang punya bakat, kelebihan, keterampilan, dan skill yang mumpuni. Maka nanti kita butuh link and match (sinergitas) antara lembaga pelatihan dan pendidikan vokasi, baik itu berbasis pesantren atau formal. Kuncinya adalah konsisten.” paparnya.
Ini pula yang melatarbelakangi pembentukan TKDV, dikarenakan kendala pendidikan dan pelatihan kerja yang belum memadai kebutuhan perusahaan. Untuk itu, Gus Yani telah mengambil langkah cepat dengan membantu lembaga pendidikan tingkat SMK sederajat.
“Kita juga telah memulai penggunaan dana DBHCHT untuk membantu lembaga pendidikan, meskipun itu bukan kewenangan kami. Karena saya mengartikan anak sekolah SMA/SMK/MA adalah masyarakat Gresik.” katanya.
Harapannya, TKDV dapat berjalan dengan maksimal sehingga memberikan hasil yang baik untuk masa depan Kabupaten Gresik. Mengingat, persaingan kerja saat ini tidak hanya dengan manusia, melainkan juga teknologi.
“Maka ini butuh komitmen kita bersama sehingga TKDV dapat berjalan dengan masif dan baik. Karena lawan kita adalah teknologi, padatnya industrialisasi maka padat pula dengan perkembangan teknologi.” ujarnya.
Di tempat yang sama, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama, Kementrian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Prof. Warsito mengatakan siap mendukung TKDV Kabupaten Gresik dan Mojokerto.
Dikarenakan Kabupaten Gresik dan Mojokerto adalah yang pertama kali membentuk TKDV di Jawa Timur. Harapannya dapat menjadi benchmarking dalam menurunkan angka pengangguran di wilayah masing-masing.
“Kami siap mendampingi TKDV Gresik dan Kabupaten Mojokerto sehingga menjadi TKDV nasional, yang dapat menciptakan sdm yang unggul dan dapat bersaing dalam pasar usaha, melalui revitalisasi pendidikan dan pelatihan kerja.”tambahnya.(IP)