JAKARTA, PEWARTAPOS.COM – Sampah kini menjadi masalah besar hampir di setiap kota. Disamping tempat pembuangan yang semakin susah, limbah ini juga membuat lingkungan mengalami polusi berat. PLN Nusantara Power (NP) berhasil menemukan salah satu solusi untuk mengatasi sampah tersebut dengan memanfaatkannya sebagai campuran bahan baku Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang diberi nama co-firing.
Co-firing adalah substitusi batu bara pada rasio tertentu dengan bahan biomassa seperti pelet kayu, sampah, cangkang sawit dan sawdust (serbuk gergaji) sebagai sumber bahan bakar di PLTU.
“Kami (PLN Nusantara Power) telah melakukan studi terkait co-firing sejak 2018 dan telah menerapkan co-firing pada 24 PLTU di Jawa dan luar Jawa. Contohnya, PLTU Paiton kini telah berhasil dalam uji sampai dengan 30% co-firing dan kami harap dapat ditingkatkan lagi presentase bauran co-firing-nya,” kata Direktur Utama PLN Nusantara Power (NP), Ruly Firmansyah, seperti dimuat pada laman kominfo jatim, Senin (8/1/2024).
Selain itu, PLN NP juga menggalakkan co-firing karena inovasi ini merupakan salah satu langkah yang tepat dalam implementasi green energy dan juga merupakan salah satu dari program PLN green booster untuk mendukung target bauran energi Energi Baru Terbarukan (EBT) nasional.
Penggunaan co-firing juga sebagai wujud nyata transformasi PT PLN (Persero) melalui aspirasi Green, dimana PLN terus meningkatkan bauran energi hijau dalam penyediaan listrik nasional. Dengan menerapkan co-firing, PLN dapat dengan cepat mengurangi emisi karbon dan melakukan peningkatan bauran EBT tanpa membangun pembangkit baru.
“Tidak hanya dapat mengurangi penggunaan bahan bakar fosil secara bertahap, namun co-firing juga dapat menjadi solusi permasalahan sampah sekaligus menggerakkan ekonomi. Karena salah satu bahan bakar co-firing bisa berasal dari Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP)” ujar Ruly.
PLN Nusantara Power telah menjalin kerja sama dengan tiga perusahaan Jepang untuk mengembangkan energi bersih pada unit pembangkit. Ketiga perusahaan tersebut adalah Sumitomo Heavy Industries (SHI), Misubishi Heavy Industries (MHI), serta Ishikawajima-Harima Heavy Industries (IHI Corporation) dalam co-firing ammonia.
PLN NP selaku subholding pembangkitan terbesar di Asia Tenggara berhasil menunjukkan kinerja produksi energi bersih dari inovasi co-firing sepanjang Tahun 2023 sebanyak 525,62 GWh atau setara dengan reduksi emisi karbon sebesar 533.291,79MT. (joe)