EkonomiHeadline

Perwira PAG Pelajari Analisis Resiko Bisnis 9 Negara

Menghadapi Go Global Bisnis

Share Berita:

JAKARTA, PEWARTAPOS.COM – Dalam rangka evaluasi kinerja perusahaan Tahun 2023 serta guna meningkatkan awareness seluruh perwira dalam pengelolaan resiko, PT Perta Arun Gas (PAG) menggelar sharing session bertema “Country Risk Analysis for Perta Arun Gas Global Strategy” di Kantor PAG Head Office, Jakarta, (11/1/2024).

PAG mengundang Direktur Jenderal Kerjasama Multilateral Kementerian Luar Negeri RI, Tri Tharyat, diplomat karir yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Duta Besar Kuwait Tahun 2019 dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia di China Tahun 2016.

Komisaris Utama PAG, Syahrial Mukhtar, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat diperlukan untuk menambah knowledge seluruh perwira terkait dengan analisis resiko bisnis bagi perusahaan.

“Ke depan, PAG akan semakin sering berurusan dengan international player, mengingat sekarang PAG makin go global dengan berbisnis LNG Hub. Maka itu sharing knowledge ini diperlukan agar bisnis yang dilakukan PAG sesuai dengan koridor yang tepat,” ujarnya.

Lebih lanjut, Syahrial juga menyampaikan bahwa resiko bisnis di berbagai negara mempunyai pemahaman yang berbeda-beda. “Sharing knowledge ini menjadi upaya PAG dalam mengembangkan bisnisnya agar inline dengan visi perusahaan yaitu menjadi perusahaan terdepan di Asia Tahun 2034,” ujarnya.

Tri Tharyat dalam paparannya menyampaikan, saat ini perekonomian Indonesia berada pada posisi 16 besar dunia dan akan terus bertumbuh. “Di dunia global, kita juga menjadi negara yang selalu diperhitungkan secara ekonomi,” jelasnya.

Tri juga memaparkan analisis resiko yang dilihat dari berbagai parameter terhadap 9 negara yang sudah dan akan menjadi mitra bisnis PAG. Kesembilan negara tersebut adalah Thailand, Kuwait, Timor Leste, Jepang, Korea, Singapura, Swiss, Perancis serta Uni Emirat Arab.

Era globalisasi saat ini membuat siapapun mudah melakukan kerja sama bisnis internasional. “Untuk itu kita harus bisa menganalisis resiko bisnis terhadap negara-negara tersebut mulai dari pertimbangan dengan nilai investasi yang sudah terjalin saat ini hingga faktor kemudahan investasinya,” paparnya. (joe)


Share Berita:
Tags
Show More

Related Articles

Back to top button
Close
Close