HeadlineJatim

DLH Sumenep Perangi Sampah

Share Berita:

SUMENEP, PEWARTAPOS.COMĀ – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, terus berupaya menangani penumpukan sampah di Kota Keris dengan mencanangkan pembangunan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST).

Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) DLH Sumenep, Deddy Surya, melalui Kepala UPTD Pengelolaan Sampah DLH Sumenep, Achmad Junaidi, mengatakan, saat ini tengah mengusulkan anggaran untuk melakukan pembangunan TPST.

“Kita sudah mengajukan anggaran senilai 25 miliar ke APBN Tahun 2025 nanti untuk pembangunan TPST,” ujarnya, Senin (29/4/2024).

Menurut dia, hal itu dilakukan untuk menindaklanjuti penanganan sampah yang pernah overload di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) pada 2020 silam. Adanya TPST ini diharapkan mampu mengelolah sampah lebih efektif sehingga bisa bermanfaat bagi masyarakat.

“Jadi sampah itu sebelum masuk ke pembuangan, kita timbang, setelah kita timbang, masuk ke TPST, di situ akan kita olah menjadi sumber energi RDF (Refuse Derived Fuel),” jelasnya.

Sementara itu, berdasarkan data dari DLH, sampah di Kabupaten Sumenep per harinya mencapai 36 ton dari 7 kecamatan yang ada. “36 ton itu dari 7 layanan DLH, yaitu Kecamatan Kota Sumenep, Batuan, Kalianget, Saronggi, Bluto, Gapura dan Manding. Untuk wilayah yang agak keluar belum kita layani karena keterbatasan sarana dan anggaran,” tambahnya.

Sementara daya tampung dari land field TPA yang ada sebenarnya pernah overload pada Tahun 2020, namun tetap difungsikan karena produksi sampah yang ada juga masih sangat kecil.

“Jadi sampah yang dari pemulung juga hanya bisa sampai 700 kg hingga 1 ton yang dikelola, baik itu jadi kompos dan barang-barang yang masih memiliki nilai ekonomis,” jelas dia.

Kendati demikian, pihaknya mengklaim bahwa 36 ton sampah per hari di Sumenep masih terbilang wajar, mengingat jumlah tersebut hanya terhitung dari 7 kecamatan. (han)


Share Berita:
Tags
Show More

Related Articles

Back to top button
Close
Close