Begini Cara DLH Sumenep Kenalkan Sampah Sejak Dini pada Siswa
SUMENEP, PEWARTAPOS.COM – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, terus melakukan pengenalan sampah sejak dini kepada siswa.
Hal itu dilakukan untuk memberikan edukasi bahwa sampah masih bisa memberikan manfaat yang baik setelah di daur ulang.
Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) DLH Sumenep Deddy Surya, melalui Kepala UPTD Pengelolaan Sampah DLH Sumenep, Achmad Junaidi mengatakan, setiap tahun dilakukan sekolah di Tempat Pembuangan Sampah (TPA).
“Setiap tahunnya ada sekitar tiga atau empat sekolah,” ujarnya, Selasa (30/04/2024).
Dirinya menjelaskan bahwa, tujuan dari kegiatan tersebut tidak lain untuk memberikan edukasi sejak dini kepada siswa tentang masalah sampah.
“Tujuannya untuk memperkenalkan sampah sejak dini,” katanya.
Selain itu, adanya sekolah tersebut diharapkan mampu mengubah paradigma masyarakat bahwa TPA bukan sekedar tempat yang kotor namun juga mampu memberikan manfaat yang besar.
Selain itu, DLH Sumenep saat ini juga tengah mengupayakan pembangunan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) di TPA.
“Kita sudah mengajukan anggaran senilai 25 miliar ke APBN di tahun 2025 nanti untuk pembangunan TPST,” ujarnya.
Junaidi mengatakan, adanya TPST ini mampu mengelolah sampah lebih efektif sehingga bisa bermanfaat bagi masyarakat.
“Jadi sampah itu sebelum masuk ke pembuangan, kita timbang, setelah kita timbang, masuk ke TPST, di situ akan kita olah menjadi sumber energi RDF (Refuse Derived Fuel, red),” jelasnya.
Sementara itu, berdasarkan data dari DLH, sampah di Kabupaten Sumenep per harinya mencapai 36 ton dari 7 kecamatan yang ada.
“36 ton itu dari 7 layanan DLH, yaitu Kecamatan Kota Sumenep, Batuan, Kalianget, Saronggi, Bluto, Gapura dan Manding. Untuk wilayah yang agak keluar belum kita layani karena keterbatasan sarana dan anggaran,” tutupnya. (han)