Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa Tinjau Lokasi Banjir Bandang Di Gempol
PASURUAN,SKO.COM -Dua hari pasca banjir bandang di Kecamatan Gempol, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, turun lapangan, Jumat (05/02/2021) pagi.
Bersama Bupati Pasuruan, HM Irsyad Yusuf, orang nomor satu di Jawa Timur ini meninjau lokasi serta kondisi warga Dusun Genukwatu, Desa Kepulungan. Khususnya 8 rumah warga yang luluh lantak dihantam air bah pada Rabu (03/02/2021) lalu.
Di hadapan para warga, Khofifah ikut berduka atas meninggalnya dua warga yang terserat derasnya banjir maupun warga terdampak yang rumahnya roboh, rusak berat maupun sedang dan ringan.
“Kejadian ini di luar dugaan kita semua. Saya ikut berbela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas bencana yang menimpa warga Gempol. Semoga keluarga korban diberikan ketabahan, dan warga yang lain diberikan kesehatan dan kekuatan,” katanya.
Untuk itu, agar beban warga terdampak sedikit ringan, Khofifah menyerahkan bantuan sembako untuk keperluan selama berada di pengungsian, serta tali asih untuk keluarga korban yang meninggal dunia. Menurutnya, Pemkab Pasuruan sudah melaksanakan tanggap darurat bencana, seperti pendistribusian makanan siap saji hingga air bersih, serta mengevakuasi seluruh warga ke tempat pengungsian untuk sementara waktu.
“Setiap ada bencana, pasti ada proses recovery, tanggap darurat dan rekontruksi. Nah untuk tanggap darurat sudah dilaksanakan Pemkab Pasuruan. Sampai kemudian format relokasi untuk hunian yang lebih layak juga telah dilakukan. Terima kasih untuk gerak cepat ini,” ungkapnya.
Tak hanya berupa bantuan secara material, Khofifah juga menegaskan bahwa physiological recovery atau pemulihan dari trauma bencana, sangat penting dilakukan. Mengingat bisa jadi warga masih ketakutan atau kehawatiran bahwa banjir bandang sewaktu-waktu akan terjadi lagi.
Untuk itu, ia meminta Pemkab hingga Pemdes setempat bisa mensupport warga untuk bisa bangkit pasca banjir bandang yang memporak-porandakan rumah mereka.
“Trauma healing itu penting. Bagaimana bisa menyembuhkan trauma seseorang yang masih ketakutan akan terjadinya bencana di kemudian hari. Dan untuk itu saya minta Pemkab maupun Pemdes bisa sama-sama melaksanakan langkah ini,” tegasnya.
Sementara itu, Pemprov Jatim juga akan membangun kembali Jembatan penghubung Dusun Payaman dan Dusun Ngerong yang putus setelah disapu banjir bandang. Kata Khofifah, saat ini ia meminta Dinas Bina Marga Jatim untuk menyelesaikan DED (Detail Engineering Design) atau atau detal gambar kerja paling cepat dua bulan.
“Kalau DED estimasi paling cepat dua bulan, karena sesungguhnya pemerintah menyiapkan format anggaran infrastruktur dengan format SNI.Insya Allah sesegera mungkin akan kita bangun kembali agar masyarakat juga bisa beraktifitas seperti sedia kala,” tutupnya. ( * )