Kemenag RI dan Saudi Jajaki Sinergi Pengembangan Hasil Kajian Al-Qur’an
JAKARTA, PEWARTAPOS.COM – Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ), Balitbang dan Diklat, Kemenag menjajaki kerja sama dengan Kementerian Urusan Islam Arab Saudi dalam bidang pengembangan hasil kajian Al-Qur’an.
Renacan kerja sama tu dibahas dalam pertemuan antara Kepala LPMQ Abdul Aziz Sidqi dengan Wakil Menteri Urusan Islam, Dakwah dan Bimbingan Kerajaan Saudi Arabia (KSA) Syeikh Dr. Awad bin Sabti Al-Anzi di Gd. Bayt Al-Qur’an dan Museum Istiqlal, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta.
Abdul Aziz Sidqi awalnya memperkenalkan peran LPMQ sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) binaan Balitbang dan Diklat, Kemenag. Tugas utamanya adalah mentashih seluruh master mushaf Al-Qur’an yang akan dicetak dan diedarkan di Indonesia, melakukan kajian Al-Qur’an, dan mengelola Bayt Al-Qur’an dan Museum Istiqlal (BQMI).
Ia menyebut, LPMQ sebagai wujud kehadiran pemerintah dalam memberikan layanan kitab suci Al-Qur’an untuk umat Islam Indonesia.
“Tugas kami di LPMQ adalah mentashih, mengkaji, dan mendokumentasikan Al-Qur’an di BQMI. Tugas ini sebagai wujud komitmen pemerintah Indonesia di bidang layanan Al-Qur’an,” terangnya, dalam keterangan tertulis yang diterima Sabtu (19/5/2024).
Hadir juga dalam pertemuan itu, Kepala Atase Agama Kedutaan Besar (Kedubes) Arab Saudi untuk Indonesia, Syaikh Ahmad Bin Isa al Hazimi dan rombongan di Jakarta Timur.
Aziz lalu menjajaki rencana kerja sama antara LPMQ dengan Saudi Arabia. Kerja sama itu antara lain bisa dilakukan di bidang percetakan Al-Qur’an dan pengembangan sumber daya manusia di bidang kajian Al-Qur’an.
“Kami mengajukan kerja sama untuk pencetakan Al-Qur’an dan Terjemahannya edisi 2019 dan pencetakan Mushaf Al-Qur’an isyarat untuk teman-teman Tuli,” terangnya.
Selama ini, Saudi Arabia telah mencetak Al-Qur’an dan Terjemahannya terbitan Kementerian Agama edisi tahun 2012. Mushaf terjemahan tersebut setiap tahun dibagikan pihak Saudi Arabia kepada jemaah haji Indonesia. Aziz berharap, Saudi Arabia memperbaharui pencetakan terjemahan Al-Qur’an dengan edisi penyempurnaan tahun 2019.
“Selain pencetakan Al-Qur’an dan Terjemahannya, kami juga berharap bisa menjalin kerja sama untuk peningkatan SDM di bidang kajian Al-Qur’an; khusunya di bidang pentashihan dan pengembang tafsir Al-Qur’an, ” lanjutnya menjelaskan.
Dalam sesi wawancara, Syaikh Awad menyambut baik tawaran yang diajukan Kepala LPMQ. Sebagai tindak lanjut, pihaknya akan membahas dengan komisi-komisi terkait dan menunggu kehadiran pemangku kebijakan di Kemenag untuk membahasnya di percetakan Mujamma Malik Fahd.
“Hal seperti ini akan diputuskan dalam komisi-komisi terkait. Insya Allah akan direviu terlebih dahulu. Nanti saat kunjungan para pejabat dari sini, dalam rapat dengan teman-teman dari Mujamma’ insya Allah akan diambil keputusan,” terang Syaikh Awad menjawab pertanyaan tim Humas LPMQ.
Tidak lupa, Syaikh Awad juga mengucapkan terima kasih kepada keluarga besar Kemenag. Syaikh Awad merasa terhormat sekaligus kagum atas kepedulian pemerintah dan umat Islam Indonesia terhadap Al-Qur’an.
“Saya mendapatkan kehormatan untuk mengunjungi Bayt Al-Qur’an, sebuah landmark besar yang konsern dalam mencetak Al-Qur’an dan menyajikannya kepada masyarakat dalam berbagai bentuk dan cara,” ungkapnya sepenuh hati.
Syaikh Awad juga mengapresiasi inovasi yang dilakukan Kemenag dalam memberikan pelayanan Al-Qur’an untuk penyandang disabilitas, baik berupa Al-Qur’an Braille juga Al-Qur’an isyarat. Karenanya, ia berharap kunjungannya kali ini bisa menjadi jembatan jalinan kerja sama di bidang Al-Qur’an di masa mendatang.
“Ini benar-benar usaha dan karya yang sangat besar. Kami memohon kepada Allah untuk memberikan taufik. Insya Allah, kunjungan ini menjadi pembuka dari kerja sama antara lembaga ini dengan Mujamma’ Malik Fahd li Thiba’ta al-Mushaf asy-Syarif. Semoga Allah membalas Anda sekalian, pemerintah Indonesia, dan segenap jajaran Kementerian Agama atas perhatian besar itu,” tandasnya.(IP)