HeadlinePeristiwa

Presiden Perintahkan Segera Bangun Rumah-rumah Korban

Bencana Banjir Bandang Lahar Dingin Sumatera Barat

Share Berita:

AGAM, PEWARTAPOS.COM – Presiden Joko Widodo beserta Ibu Iriana Joko Widodo meninjau langsung area terdampak bencana longsor dan banjir bandang lahar dingin di Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat, Selasa (21/5/2024). Kunjungan juga dilakukan di posko tanggap darurat dan kamp pengungsian yang ada di Lapangan Batu Taba.

Tiba di Posko Pengungsian, Presiden Jokowi terlebih dahulu menyapa anak-anak yang menunggu di tenda pengungsian kemudian menyerahkan bantuan secara simbolis santunan duka bagi warga terdampak yang rumahnya hancur akibat bencana.

Santunan diberikan kepada 12 orang penerima secara simbolis, terdiri atas perwakilan penerima bantuan rumah rusak berat, sedang, ringan, dan ahli waris korban meninggal dunia.





foto: dok/BPMI Setpres/Kris
RATA TANAH – Presiden Joko Widodo beserta Ibu Iriana Joko Widodo meninjau langsung area terdampak bencana longsor dan banjir bandang lahar dingin di Kabupaten Agam, Provinsi Sumatra Barat, Selasa (21/5/2024).

“Tadi sudah saya sampaikan yang meninggal segera akan diberikan santunan, kemudian yang rumahnya rusak, untuk menenangkan beliau-beliau masyarakat akan segera diberikan bantuannya dan dimulai pembangunannya. Tetapi sekali lagi, dengan catatan lahan untuk relokasi sudah ditetapkan dari Pak Bupati,” ujarnya.

Presiden Jokowi juga menjelaskan, terdapat 625 rumah rusak akibat bencana longsor dan banjir bandang lahar dingin di Sumatra Barat, 159 di antaranya mengalami rusak berat. Presiden Jokowi memerintahkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk segera membangun kembali rumah warga setelah tempat relokasi disiapkan pemerintah daerah.

“Ini nanti kalau ada yang memang harus direlokasi (maka) direlokasi. Tadi Pak Bupati, Pak Gubernur sudah menyiapkan lahannya sehingga segera ada penetapan lokasi. Kalau sudah, Pemerintah Pusat, Kementerian PU akan saya perintahkan untuk segera dimulai pembangunannya karena barang untuk membangun sudah siap,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga mengadakan rapat di tenda bersama sejumlah jajarannya dan memberikan arahan untuk penanganan bencana, termasuk memastikan logistik pengungsi mencukupi dan proses pencarian korban yang belum ditemukan terus dilanjutkan.

“Logistik harian untuk para pengungsi saya lihat masih baik dan logistiknya juga tiga minggu ke depan masih cukup,” tambahnya.

Salah satu poin penting lainnya yang disampaikan Presiden adalah perlunya pembangunan sabo dam tambahan untuk mengantisipasi lahar dingin. Menurut Presiden, dari kebutuhan 56 sabo dam yang dihitung Kementerian PUPR, baru dua yang terbangun.

“Saya perintahkan tahun ini harus dimulai, terutama di tempat-tempat yang sangat penting, ada enam, segera harus dimulai. Tadi saya sudah perintahkan Pak Dirjen, nanti saya akan perintah ke Menteri PU,” ungkapnya.

Di area tersebut, Presiden Jokowi meninjau proses pembersihan puing yang tengah dilakukan anggota TNI dari berbagai matra dan Basarnas. Sejumlah alat berat juga tampak dikerahkan untuk membersihkan material bencana.

Presiden Jokowi memandang penanganan bencana di Sumatera Barat, termasuk di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar sudah berjalan dengan baik. Langkah-langkah tersebut mencakup evakuasi korban, penanganan pengungsi, hingga pembangunan infrastruktur darurat.

“Pembangunan jalan juga jembatan-jembatan darurat semuanya sudah dilakukan dan masih ada 1-2 yang masih dalam proses, ini yang kita kejar agar semuanya secepatnya kembali normal,” ujar Presiden dalam keterangannya di hadapan awak media.

Dalam keterangan terpisah, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto, mengatakan, proses penanganan bencana telah memasuki hari ke-11 dan semuanya berjalan dengan lancar. Saat ini tim gabungan fokus pada pencarian korban yang masih hilang dan pembersihan material bencana.

“Di pinggang-pinggang gunung itu banyak material yang ini harus kita waspadai jangan sampai ada bencana susulan,” ujarnya.

Kepala Basarnas, Kusworo, menambahkan, saat ini masih ada 11 korban yang dinyatakan hilang. Sementara itu, korban meninggal dunia ada 61 dengan 59 di antaranya sudah teridentifikasi, dua lainnya belum teridentifikasi dan dalam pencarian 11 orang. (joe/BPMI Setpres)

sumber: sekretariat presiden


Share Berita:
Tags
Show More

Related Articles

Back to top button
Close
Close