MOJOKERTO, PEWARTAPOS.COM- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jawa Timur menggelar kegiatan Penguatan Desa Wisata Tahun 2024 dengan Tema : “Penguatan Desa Wisata Melalui Deversifikasi Wisata yang Berpedoman Pada Migitasi Bencana Dan Kelestarian Lingkungan”
Kegiatan ini berupa pemaparan teori oleh narasumber, peninjauan lapangan dan praktek berlangsung selama tiga hari (11-13 Juni 2024) di Royal Hotel & Villa Trawas Mojokerto dibuka oleh Kepala Bidang Destinasi Pariwisata, Dra.Susiati,MM mewakili Kadisbudpar Jatim Evy Afianasari ST, MMA.
Sebelumnya, disampaikan laporan oleh panitia, Lien Nuri Mudriati, SE, MM, Subkor Perencanaan dan Pengkajian Destinasi Pariwisata Disbudpar Jatim.
Peserta sebanyak 60 orang terdiri dari unsur pengelola pariwisata dari Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Pasuruan dan sekitarnya.
Hari pertama disampaikan materi oleh narasumber kompeten diantaranya : Ir. Bagus Djoko Wahyudi menyampaikan materi tentang Tata Kelola, Kelembagaan, Kemitraan dan Mitigasi Bencana. Mukhlas Rofiq menyampaikan materi tentang Strategi Deserfikasi Produk Wisata.
Kemudian Mibakhul Munir, S.Hut menyampaikan materi tentang Tutupan Lahan dan Konservasi serta Pelestarian Lingkungan. Misbakhul Munir merupakan Ketua Komisi Konservasi Dewan Sumber Daya Air.
Pada hari kedua, peserta melakukan peninjauan lapangan menuju Tahura raden Soerjo UPT Tahura Raden Soerjo. Setelah makan siang di Coban Talun Resto Rumah Terbalik, ada materi Pengelolaan Outbound yang disampaikan Andrian Wicaksono Annur. Peserta juga melakukan petik jeruk di Kungkuk. Dilanjutkan diskusi yang dipandu Ir. Bagus Djoko Wahyudi.
Pada hari ketiga melakukan kegiatan berupa Penyusunan Paket Wisata dengan dipandu Bu Betty (Dirut Odifa T&T), selanjutnya kegiatan terakhir berupa dialog interaktif dipandu Biro Perjalanan Wisata atau BPW.
Maksud dan tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan para pengelola desa wisata, kebudayaan masyarakat dan kearifan lokal.
Mempercepat pemberdayaan masyarakat mengelola desa wisata dengan mengembangkan kekuatan potensi sumber daya manusia. Hal ini agar mampu mengembangkan pengelolaan menjadi desa wisata yang maju dan mandiri.
Selain itu memberikan gambaran atau dampak positif dari sektor kepanjangan terhadap perekonomian negara dan masyarakat utama masyarakat desa.
Secara khusus Kadisbudpar Jatim Evy Afianasari ST, MMA. dalam pesan yang disampaikan Kepala Bidang Destinasi Pariwisata, Dra.Susiati,MM melalui kegiatan ini, para narasumber dapat membagi kiat-kiat dan membangun kreativitas para pengelola desa wisata yang tersebar di wilayah Jawa Timur dalam mengembangkan potensinya semaksimal mungkin.
“Langkah yang dilakukan Disbudpar ini bertujuan meningkatkan potensi wisata desa untuk dapat memberikan manfaat ekonomi lebih luas kepada masyarakat,” ujarnya.
Selain itu, pertumbuhan jumlah desa wisata di Jawa Timur cukup signifikan. Desa Wisata berkontribusi dalam peningkatan Pendapatan Asli Daerah di Jawa Timur.
“Sektor pariwisata di Jawa Timur memiliki banyak potensi yang perlu dikembangkan. Karena itu, Disbudpar Provinsi Jawa Timur mendorong pertumbuhan sektor pariwisata melalui program penguatan desa wisata,” pesan Kadisbudpar Jatim.
Hal tersebut diantaranya tidak terlepas dari peran serta dari Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang aktif dalam mengelola desa wisata atau kampung wisata.
Diharapkan sinergitas yang kuat seluruh stakeholder supaya ada sinkronisasi program dari Pariwisata Kabupaten/Kota dan Provinsi. Disbudpar Jatim memiliki UPT yang dapat dimanfaatkan oleh desa wisata dengan kapasitas puluhan ribu orang. (n)