SURABAYA, PEWARTAPOS.COM – Liburan sekolah dimanfaatkan DPRD Jatim untuk melakukan kegiatan sosial khitanan gratis dengan menggandeng RSJ Menur Surabaya, 8-9 Juli 2024. Dalam dua hari tersebut ditargetkan bisa mengkhitankan 170 anak.
“Iya kegiatan sosial ini untuk mengisi liburan sekolah dan membantu sesama, terutama masyarakat sekitar RSJ Menur dan Surabaya, karena rumah sakit ini adalah milik Pemprov Jatim,” ujar Yordan M Batara Goa, Anggota DPRD Jatim, disela-sela pelaksanaan khitan gratis di RSJ Menur Surabaya, Senin (8/7/2024).
Kegiatan ini mendapat antusias warga Surabaya karena disamping anak-anak sedang liburan sekolah, juga gratis dan dilakukan oleh dokter-dokter dari RSJ Menur yang tidak diragukan kemampuannya.
“Alhamdulillah, ini khitan anak saya gartis dan tempatnya juga bagus dan ber-AC. Saya tidak mengira RSJ Menur sekarang bagus dan melayani untuk umum,” ujar orang tua salah satu peserta khitan dari wilayah Surabaya Utara.
Tak terkecuali siswa SMPN 27 Surabaya, Hermawan Samudra (12), yang datang diantar ibunya berkhitan di RSJ Menur. “Rumah sakitnya bagus, Pak. Ber-AC lagi, jadi saya tidak takut, ditambah dapat tas dan makanan ini lagi, senang saya,” ujarnya usai menjalani khitan sambil menunjukkan hadiah tas ransel dan makanan ringan yang ada di dalamnya.
“Tidak sakit kok, hanya sebentar, dan sekarang saya sudah bisa jalan pulang sama ibu,” lanjutnya.
Direktur Utama RSJ Menur, drg. Vitria Dewi, menyebutkan, rumah sakitnya terbuka kerjasama dengan siapa saja untuk menggelar kegiatan-kegiatan sosial, bahkan pameran UMKM digelar setiap minggu di selasar rumah sakit.
“Saat ini kita juga menjalin kerjasama dengan beberapa SMK di Jawa Timur, untuk memberikan coaching dan konsultasi kepada siswa-siswi sekolah, mulai dari bahaya narkoba, kesehatan lingkungan sampai bagaimana cara mengatasi kesulitan belajar,” papar ibu tiga anak yang selalu tampil ramah itu.
Menurut alumnus FKG Universitas Airlangga Surabaya itu, saat ini terjadi fenomena baru yang cukup mengerikan di lingkungan sekolah, terutama tingkat SLTA, seperti banyak terjadi kasus bunuh diri maupun pergaulan bebas.
“Kebetulan rumah sakit kami mempunyai sumber daya yang ahli tentang kejiwaan dan kami juga membuka poli layanan untuk psikologi, baik yang regular maupun yang eksekutif,” tandasnya. (joe)