SURABAYA, PEWARTAPOS.COM- Bima Rafsanjani Rafid, anggota dewan termuda yang baru dilantik pada usia 22 tahun, Sosok muda dan penuh semangat mewarnai pelantikan anggota DPRD Provinsi Jawa Timur periode 2024-2029 pada Sabtu (31/8/2024)
Bima, yang saat ini masih menempuh pendidikan di Universitas Brawijaya, Malang, jurusan Sosiologi Politik, menyampaikan rasa bangganya bisa mengemban amanah sebagai wakil rakyat.
Saat diwawancarai setelah pelantikan, Bima mengungkapkan perasaannya yang campur aduk antara bangga dan penuh tanggung jawab. “Saya sangat bangga sekali akhirnya bisa dilantik sebagai anggota DPRD Provinsi Jawa Timur periode 2024-2029. Ini adalah amanah yang sangat besar dan tanggung jawab yang sangat berat, tetapi saya siap mengemban tugas ini demi membantu masyarakat, khususnya di Kabupaten Banyuwangi, Situbondo, dan Bondowoso,” ujar Bima dengan penuh semangat.
Sebagai anggota termuda, Bima berkomitmen untuk menjadi jembatan bagi aspirasi pemuda, terutama dalam hal pemberdayaan. Menurutnya, masih banyak suara pemuda yang belum tersampaikan dengan baik.
“Ke depan, saya ingin fokus pada pemberdayaan pemuda. Banyak teman-teman pemuda yang aspirasinya belum didengar, terutama terkait sulitnya mencari pekerjaan. Saya sendiri sering turun ke lapangan dan melihat langsung betapa sulitnya teman-teman pemuda mendapatkan pekerjaan. Mereka butuh dirangkul dan didukung,” tegas Bima.
Meski masih berstatus mahasiswa semester 8 di Universitas Brawijaya, Bima optimis mampu menjalankan dua tanggung jawab besar ini—sebagai anggota dewan dan mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi.
“Saya sudah berbicara dengan teman-teman kampus, dekan, dan dosen pembimbing skripsi saya. Saya akan berusaha untuk disiplin dalam membagi waktu antara tugas sebagai wakil rakyat dan menyelesaikan studi saya. Insya Allah, saya siap menjalankan kedua tanggung jawab ini dengan baik,” ungkapnya.
Ketika ditanya tentang rencana penugasan di komisi DPRD, Bima menyatakan kesiapannya ditempatkan di mana saja. “Untuk rencana masuk komisi, sementara ini saya masih belum ada rencana khusus. Saya siap ditugaskan di komisi manapun,” ujarnya dengan percaya diri.
Bima Rafsanjani Rafid menjadi simbol harapan baru bagi kalangan pemuda di Jawa Timur. Dengan latar belakang aktivis kampus dan organisasi, ia percaya bahwa keterlibatan pemuda dalam politik sangat penting untuk membawa perubahan yang lebih baik. Dukungan dari rekan-rekan organisasi dan kampus menjadi salah satu faktor penting yang mendorongnya terjun ke dunia politik.
“Awalnya, saya terjun ke dunia politik karena dorongan dari teman-teman organisasi dan kampus. Mereka yang memberi saya semangat dan keyakinan bahwa saya bisa membawa suara pemuda di parlemen,” pungkasnya.(zen)