JAKARTA, PEWARTAPOS.COM – Sebagai salah satu sponsor resmi Tim Nasional Sepak Bola Indonesia, Astra Financial bekerja sama dengan FIFGROUP, menghadirkan program Meet and Greet dengan Shin Tae Yong di Jakarta, Sabtu (28/8/2024).
Dalam acara tersebut, pelatih Timnas yang akrab disapa STY tersebut membagikan pengalamannya sebagai pelatih, filosofi kepelatihan, hingga pesan pengelolaan keuangan bagi para atlet.
Shin Tae Yong didampingi tiga pemain didikannya, Witan Sulaeman, Wahyu Prasetyo, dan Hokky Caraka, yang juga turut membagikan kisah perjalanan karier dan kehidupan pribadi mereka.
“Acara ini kami persembahkan sebagai sarana berbagi pengalaman dari salah satu sosok pelatih yang kini dikenal baik oleh masyarakat Indonesia. Selain itu, ini adalah kesempatan yang tepat untuk mengetahui lebih jauh tentang kehidupan pribadi STY, termasuk bagaimana beliau mengelola kehidupan finansialnya,” ujar Yulian Warman, Group Function Co-Leader Communications and ESG Astra Financial, lewat rilis yang dikirim kepada pewartapos.com, Selasa (3/9/2024).
Sementara STY menyebutkan, saat ini Timnas Indonesia yang dilatihnya telah mengalami perubahan total. “Saat awal saya menjabat sebagai pelatih, kelemahan dari para pemain timnas adalah kurang disiplin, sering terlambat, dan lamban. Kelemahan lainnya juga terkait dengan mental, di mana pada saat melihat lawan yang bermain bagus, mereka langsung mudah menyerah. Kini, perlahan-lahan semuanya dibenahi dan mengalami peningkatan yang signifikan, sekitar 90% lebih baik dibandingkan saat saya mulai melatih,” paparnya.
Selain itu, STY menekankan bahwa attitude merupakan faktor utama dalam menilai pemain. Menurutnya, atlet dengan attitude yang baik akan lebih mudah dikembangkan dibandingkan dengan atlet yang memiliki attitude buruk atau melawan.
Melalui bimbingan STY, saat ini Timnas Indonesia telah menunjukkan performa yang lebih baik di berbagai ajang. Pola pelatihan STY diapresiasi para pemain.
Witan menyatakan kebanggaannya sebagai bagian dari Timnas Indonesia. “Ini adalah impian saya sejak kecil untuk membela Timnas Indonesia di kancah dunia. Tentu, dibutuhkan kerja keras untuk mencapai titik ini dan mematuhi instruksi pelatih,” katanya.
Kebanggaan serupa juga dirasakan oleh Wahyu Prasetyo, yang mengaku mendapatkan kesempatan belajar lebih banyak dengan sistem kepelatihan yang dibangun oleh STY, yang dianggap sangat baik.
“Di bawah bimbingan coach STY, saya banyak belajar sebagai pemain profesional. Selain metode pelatihan yang sangat baik, tim juga mendapatkan motivasi yang tinggi,” ujar Wahyu.
Hokky Caraka yang sejalan dengan rekannya, juga menyatakan, “Orang tua saya sangat bangga, dan saya sangat bersyukur bisa mendapatkan kesempatan dilatih oleh coach STY yang memiliki segudang pengalaman sebagai pemain profesional.”
Dalam program yang sama, para peserta Meet and Greet juga mendapatkan kesempatan untuk mengulik bagaimana STY mengelola finansialnya. Isu ini berkaitan dengan kondisi atlet Indonesia yang tidak jarang mengalami kesulitan di masa tua.
Menurut STY, sebagai mantan pemain sepak bola profesional dan pelatih sukses saat ini, penting bagi para pemain untuk memahami pengelolaan finansial yang baik dan cermat mengelola keuangan mereka.
“Kita semua tahu bahwa karir pemain sepak bola tidak berlangsung lama, sehingga penting bagi para pemain untuk memahami bagaimana mengelola finansial mereka. Saya pribadi mengalokasikan 40% dari pendapatan saya untuk produk investasi. Tentunya, ini adalah salah satu cara untuk memastikan keuangan yang baik di masa depan,” kata STY.
Para peserta acara tidak melewatkan kesempatan untuk bertanya langsung kepada STY dan ketiga pemain. Selain itu, STY juga membuka kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan tanda tangan pada jersey sepak bola Timnas Indonesia yang menjadi merchandise spesial acara tersebut. (joe)