SURABAYA, PEWARTAPOS.COM – Direktorat Riset dan Pengabdian Pada Masyarakat (DRPM) Universitas Muhammadiyah Surabaya, dengan dukungan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, meluncurkan program pengabdian masyarakat bertajuk “Implementasi Pemetaan Kecerdasan pada Difabel Berbasis Machine Learning.” Program ini bertujuan untuk meningkatkan potensi anak difabel di Sekolah Luar Biasa (SLB) Krian melalui teknologi EEG (Electroencephalography) untuk mendeteksi kesiapan belajar siswa.
Dengan memanfaatkan teknologi canggih, program ini berfokus pada identifikasi kekuatan dan kebutuhan belajar masing-masing siswa, sehingga strategi pembelajaran dapat disesuaikan secara individual. Dr. Tining Haryanti, S.Kom, M.M, M.Kom, selaku ketua pengusul program ini, menyatakan, “Kami berharap inisiatif ini dapat memberikan dukungan yang lebih baik untuk anak-anak difabel, membantu mereka mencapai potensi maksimal.”
Program ini juga melibatkan kolaborasi antara akademisi, pendidik, dan komunitas untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan adaptif. Dalam konteks ini, Ibu Ariana, kepala Sekolah SLB Aisyiah Krian menambahkan, “Kami sangat senang dan berterima kasih atas perhatian yang diberikan untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa disabilitas. Dukungan dari semua pihak telah memberikan harapan dan peluang baru bagi anak-anak yang membutuhkan.”
Penggunaan teknologi EEG dalam program ini memungkinkan analisis yang lebih mendalam tentang aktivitas otak siswa, yang dapat menginformasikan pendekatan pembelajaran yang lebih efektif. Dengan pemetaan kecerdasan yang tepat, diharapkan proses belajar mengajar menjadi lebih menyenangkan dan produktif bagi siswa difabel.
Universitas Muhammadiyah Surabaya berkomitmen untuk pengabdian masyarakat yang berdampak, dengan fokus pada inovasi dalam pendidikan dan teknologi. Melalui program ini, diharapkan dapat tercipta perubahan positif yang berkelanjutan dalam cara anak-anak berkebutuhan khusus mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Program ini tidak hanya mendukung peningkatan keterampilan akademis, tetapi juga memberdayakan siswa untuk lebih percaya diri dan mandiri di masa depan.(Marista Oktaviani)