Peristiwa

Banyuwangi Masuki Fase Pancaroba, BMKG Imbau Waspada Bencana

Share Berita:

BANYUWANGI, PEWARTAPOS.COM – Beberapa daerah di Kabupaten Banyuwangi kini telah memasuki musim pancaroba, yakni masa transisi antara musim panas dan musim hujan, atau sebaliknya. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi mengimbau masyarakat agar mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi selama periode ini.

Potensi bencana yang perlu diantisipasi meliputi kekeringan, banjir, badai, kebakaran hutan, tanah longsor, dan gelombang panas, terutama di daerah-daerah yang sebelumnya telah mengalami hujan disertai angin kencang.

Prakirawan BMKG Banyuwangi, Reski Prasetya menjelaskan bahwa di Banyuwangi saat ini telah memasuki masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan.

Berdasarkan data dari BMKG, seperti di Kabupaten Jember dan Lumajang saat ini telah memasuki musim hujan, sedangkan di banyuwangi masih memasuki fase pancaroba.

“Potensi terjadinya bencana pada musim pancaroba ini justru lebih tinggi, dengan itensitas hujan yang kadang-kadang lebih deras,” terang Reski Prasetya kepada awak media pada hari Rabu (2/10/2024).

Saat pancaroba yang perlu diwaspadai adalah hujan lebat dan angin kencang, yang berpotensi terjadi di berbagai wilayah di Kabupaten Banyuwangi.

“Salah satu contohnya adalah kejadian hujan dera disertai angin puting beliung yang menumbangkan sejumlah pohon dan menimpa puluhan rumah warga yang terjadi di Desa Balak dan Sragi, kecamatan Songgon yang terjadi pada hari Selasa 24 September 2024,” paparnya.

Selain itu, dihimbau kepada seluruh masyarakat agar lebih waspada disaat  berkendara, terutama bagi pengendara roda dua, agar dalam kondisi hujan lebih baik berhenti dan berteduh terlebih dahulu.

“Sekali lagi kepada masyarakat di Kabupaten Banyuwangi, diminta untuk tetap waspada dan selalu mengikuti informasi terkini dari Stasiun Meteorologi kelas III Banyuwangi,” pungkas Reski Prasetya. (Kur).


Share Berita:
Tags
Show More

Related Articles

Back to top button
Close
Close