Pembiayaan Tanpa Jaminan, Cara BPRS Bhakti Sumekar Dorong Pemberdayaan Perangkat Desa
SUMENEP, PEWARTAPOS.COM – Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Bhakti Sumekar (Perseroda), Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, terus berinovasi guna memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Terbaru, bank milik daerah ini telah menyediakan program pembiayaan tanpa jaminan bagi Kepala dan Perangkat Desa di Kota Keris ini.
Direktur utama BPRS Bhakti Sumekar H. Hairil Fajar menjelaskan, produk tersebut bertujuan untuk memberdayakan para perangkat desa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti biaya pendidikan anak, renovasi rumah hingga memenuhi perlengkapan rumah tangga.
“Kami ingin mendukung kesejahteraan kepala desa dan perangkat desa melalui akses pembiayaan yang mudah dan tanpa jaminan,” katanya, Jum’at (18/10/2024).
Menurut dia, kepala atau para perangkat desa bisa meminjam hingga Rp.30 juta dengan tenor maksimal 36 bulan atau 3 tahun.
Lebih lanjut H. Hairil Fajar mengatakan, untuk memanfaatkan program tersebut caranya sangat mudah, yakni para calon penerima hanya perlu melengkapi dokumen-dokumen seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP) suami istri, Kartu Keluarga, Surat Keputusan (SK) pengangkatan, daftar gaji kolektif dan rekomendasi dari kepala desa setempat.
“Para penerima bisa langsung melakukan pengajuan di kantor BPRS Bhakti Sumekar, baik di daratan maupun kepulauan dan dana bisa cair dalam waktu satu hari,” ujarnya.
H. Hairil Fajar menambahkan, adanya program tersebut mampu memperkuat kesejahteraan aparatur desa di Sumenep dan memberikan solusi finansial yang efektif serta mudah diakses. Sehingga masalah keuangan bisa tenang dan fokus pada kinerja pemerintah desa.
Dirinya berharap, program ini mampu terus berjalan dan plafon pembiayaan dapat ditingkatkan di masa mendatang.
“Kami berharap kesejahteraan kepala desa dan perangkat desa semakin meningkat, seiring dengan pengelolaan penghasilan tetap (siltap) mereka di BPRS Bhakti Sumekar,” tutupnya.
Sekedar informasi, produk pembiayaan tanpa jaminan bagi Kepala dan Perangkat Desa ini sudah dilaunching sejak 29 April 2024 lalu. Hingga awal Oktober, respon aparat desa sangat positif, bahkan tercatat sebanyak 210 orang yang memanfaatkan produk tersebut. (han)