JAKARTA, PEWARTAPOS.COM – Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda, yang menjadi tonggak awal perjuangan bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaan, Astra memberikan apresiasi kepada lima pemuda inspiratif bangsa melalui 15th SATU Indonesia Awards 2024, Selasa (29/10/2024).
Kelima sosok tersebut merupakan generasi muda yang telah bersama dan berkarya mendukung terciptanya kehidupan berkelanjutan melalui lima bidang, yaitu kesehatan, pendidikan, lingkungan, kewirausahaan, dan teknologi.
Apresiasi 15th SATU Indonesia Awards 2024 diserahkan secara langsung oleh Presiden Direktur Astra, Djony Bunarto Tjondro, kepada kelima orang penerima apresiasi. Acara ini juga dihadiri oleh Direksi dan Eksekutif Astra, Dewan Juri SATU Indonesia Awards serta Para Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards Tahun 2010-2023.
“Sejak dulu hingga sekarang generasi muda Indonesia senantiasa memiliki peran yang penting dalam kemajuan Indonesia. Oleh sebab itu, selama 15 tahun, Astra terus mengapresiasi anak muda Indonesia yang semangat dalam berkontribusi untuk masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Marilah bersama kita terus sebarkan inspirasi dan tetap semangat menciptakan solusi berkelanjutan untuk hari ini dan masa depan Indonesia,” ujar Presiden Direktur Astra, Djony Bunarto Tjondro, dalam sambutannya melalui rilis yang dikirim kepada Pewartapos.com, Selasa (29/10/2024).
Inilah 5 penerima apresiasi 15th SATU Indonesia Awards 2024:
1. Bidang Kesehatan, Ayu Fauziyyah Adhimah “Kreator Platform Edukasi Gizi” dari Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta: Gizipedia Indonesia merupakan platform yang berfokus pada gizi dan kesehatan. Platform ini diisi oleh para ahli gizi yang terdiri dari dietisien dan nutrisionis (lulusan sarjana gizi dan pendidikan profesi dietisien), yang telah memiliki surat tanda registrasi dan tercatat sebagai anggota Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI).
Gizipedia Indonesia didirikan pada September 2019 oleh Ayu Fauziyyah dan Yusrina Husnul, serta Salsabila Fasya yang turut bergabung pada Tahun 2023. Gizipedia Indonesia didasari pemikiran para pendiri yang resah dengan tidak adanya wadah bagi ahli gizi, mahasiswa gizi, dan masyarakat untuk berdiskusi dan mendapatkan pengetahuan yang valid mengenai gizi.
Gizipedia berharap bisa memberikan manfaat lebih luas dan bekerja sama lintas sektor untuk meningkatkan status gizi masyarakat dan membantu ahli gizi dalam bekerja dengan membuat aplikasi dengan rumus perhitungan gizi.
2. Bidang Pendidikan, Hana Maulida “Sahabat Pelindung Anak dari Kekerasan Seksual” dari Provinsi Banten: Kakak Aman Indonesia adalah sebuah gerakan inisiatif untuk mengedukasi anak-anak di jenjang Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar tentang bagaimana cara melindungi dirinya dari kekerasan seksual.
Gerakan Kakak Aman Indonesia lahir dari rasa prihatin Hana Maulida dan teman-temannya terhadap kekerasan terhadap anak, khususnya kekerasan seksual yang semakin banyak. Hana Maulida bersama dua temannya menginisiasi lahirnya Kakak Aman Indonesia sejak Januari 2023. Kakak Aman Indonesia memberikan edukasi tentang seksualitas dan kekerasan seksual pada anak-anak melalui modul yang berisi informasi terkait edukasi seksualitas dan juga tentang kekerasan seksual yang dibuat dengan bahasa yang mudah dimengerti.
3. Bidang Lingkungan, Kevin Gani “Pejuang Pangan Berkelanjutan” dari Provinsi Jawa Timur: Garda Pangan yang didirikan oleh Kevin Gani pada 2017 adalah social enterprise yang menangani isu sampah makanan dan kesetaraan akses pangan di Surabaya.
Dengan mengumpulkan makanan surplus dari restoran dan hotel yang masih layak konsumsi, Garda Pangan mendistribusikannya kepada masyarakat kurang mampu. Sejak awal, mereka telah mendistribusikan lebih dari 577.000 porsi makanan kepada hampir 28.000 penerima manfaat.
Selain itu, Garda Pangan juga mengolah sampah makanan tidak layak konsumsi menjadi pakan ternak menggunakan teknologi biokonversi BSF (Black Soldier Fly), yang telah mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 533.900 kg. Garda Pangan berkomitmen untuk mengurangi food loss dan waste, serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah makanan.
4. Bidang Kewirausahaan, Yuyun Ahdiyanti “Srikandi Penenun Asa Kampung Ntobo” dari Provinsi Nusa Tenggara Barat: Usaha Kecil Mikro (UKM) Dina merupakan usaha kain tenun Bima yang dirintis oleh Yuyun Ahdiyanti sejak Tahun 2015.
Tahun itu, Yuyun sebagai warga asli Ntobo terusik karena kampung halamannya jarang diperhitungkan sebagai Kampung Tenun, padahal mayoritas warganya penenun. Penyebabnya adalah keterbatasan penenun dalam mengakses modal dan pemasaran.
Diawali dengan unggahan potret kain tenun milik keluarga di media sosial miliknya, Yuyun dibanjiri pesanan. Ia mulai melebarkan usahanya dengan memberikan modal kepada para penenun sekitarnya, lalu membantu memasarkan hasil tenun mereka. Jaminan rasa aman terkait modal dan pemasaran inilah yang membuat para penenun tertarik untuk mempercayakan hasil tenunnya di UKM Dina.
Tak hanya memberikan dampak positif bagi sekitarnya, UKM Dina juga berhasil meningkatkan perekonomian sekitar dengan memberdayakan lebih dari 200 orang penenun dan 15 orang penjahit.
5. Bidang Teknologi, Irfan Y. Pratama “Navigator Jaringan Jarak Jauh” dari Provinsi DKI Jakarta: Awanio adalah cloud enabler platform (CEP), sebuah program yang memungkinkan orang mengelola cloud, yakni ruang (space) di dunia maya yang tercipta saat sebuah server terhubung dengan internet.
Space tersebut bisa milik sendiri, jika server dikelola sendiri, atau disewa dari penyedia layanan cloud. Karena selama ini cloud service providers didominasi entitas global dari luar negeri maka secara fisik server mereka tidak tersimpan di Indonesia. Menurut Irfan Y. Pratama selaku CEO Awanio, CEP yang diluncurkan pada Tahun 2021 ini sepenuhnya dikembangkan oleh anak negeri.
Produk ini memang ditargetkan membantu cloud service providers lokal yang membangun server di Indonesia, juga perusahaan lokal yang ingin mengelola servernya sendiri. Lokasi server yang berada di wilayah hukum Indonesia ini memunculkan isu kedaulatan data.
Entitas usaha dan institusi pemerintahan jadi mempunyai kontrol penuh untuk menjaga keutuhan dan kerahasiaan data yang mereka miliki. Selain itu, pengelolaan cloud/server secara domestik juga menekan biaya operasi secara signifikan. (joe)